Milis bincang-bincang Masyarakat Adil Makmur Situs Koleksi Informasi Serbaneka

Sunday, July 17, 2011

Dakwah wal Jihad

catatan serbaneka asrir pasir

Dakwah wal Jihad

Islam melarang mengeterapkan kultur paksaan (QS 2:256). Islam tidak pernah memaksakan seseorang dan tidak pula disebarkan lewat tajamnya pedang, sebagaimana yang diklaim oleh musuh-musuh Islam. Islam mensyari’atkan perang, untuk menyingkirkan thagut-thagut yang menghalangi jalan dakwah ke rakyat dan penduduk. Setelah thagut-thagut ini disingkirkan dan dakwah Islam dikumandangkan, permasalahannya terserah kepada rakyat, apakah mereka mau menrima Islam, atauhkah tetap pada agamanya sendiri, tapi ia harus tunduk sebagai ahlu dzimmah. (Sebenarnya musuh-musuh Islam paham betul perbedaan antara dakwah wal jihad dengan terror, namun mereka tetap bersikukuh menyamakan antara dakwah wal jihad dengan terror dengan berbagai dalih yang dibuat-buat).

Tendensi dakwah Islam semacam ini bisa disimak antara lain dari perkataan Rab’I bin Amir di hadapan Rustum, pemimpin pasukan Persia, dari pengakuan-pengakuan beberapa orang yang telah mempelajari Islam secara benar, seperti pengakuan Arnold Toynbe dalam bukunya “Dakwah Kepada Islam”, pengakuan Gustav Lebon bahwa “Sejarah manusia tidak mengenal penakluk yang adil dan lemah lembut kecuali dari orang-orang Islam”. (Al-Chaidar : “Pengantar Pemikiran Politik Proklamator NII SM Kartosoewirjo”, Darul Falah, Jakarta, 1999, hal V-VI; dari Abdullah Nashih ‘Ulwan : “Sikap Islam terhadap non-Muslim”, Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 1993, hal 42-49).

Al-Chaidar bertanya “Kapan Negara Islam berkesempatan mengatur semua ketidakaturan” (idem, hal 13).

(written by sicumpaz@gmail.com at BKS 1107130700)

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home