Milis bincang-bincang Masyarakat Adil Makmur Situs Koleksi Informasi Serbaneka

Tuesday, August 23, 2011

KondisiPotensiUmatIslamMasaKini

catatan serbaneka asrir

Pengeroyokan umat Islam

Allah berjanji akan menjadikan orang-orang beriman dan berbuat kebaikan (beramal shaleh) berkuasa di muka bumi, dan meneguhkan Islam bagi mereka, serta merubah kondisi mereka dari kondisi kacau ke kondisi aman (Simak QS 24:55). Allah memberikan kekuasaan kepada yang Dia kehendaki dan mencabutnya dari yang Dia kehendaki. Allah memuliakan yang Dia kehendaki dan menghinakan yang Dia kehendaki (Simak QS 3:27). Allah akan merubah kondisi suatu komunitas bila komunitas itu telah merubah kondisi mereka (Simak QS 13:11).

Rasulullah saw memeritahukan kondisi masa depan yang akan dialami umat Islam. Pada masa itu umat Islam akan jadi bulan-bulanan (objek mainan musuh), dihinakan, direndahkan, disepelekan, diremehkan, diabaikan, diinjak-injak, diperalat, diperebutkan. Umat Islam saat itu sibuk dengan urusan dunia, kekayaan, kedudukan ketenaran, tak peduli dengan jihad fi sabilillah (menegakkan, mempertahankan, membela agama Islam) (Simak HR Abu Daud dari Tsauban, No.3745, dalam KH Firdaus : “Detik-Detik Terakhir Kehidupan Rasulullah”, Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta, 1983, hal 134; Drs H Ahmad Yani MM MBA : “Kaum yang dikerebuti lawan”, SUARA MUSLIM, Edisi 32-Thn 2011, hal 56).

Rasulullah saw memperingatkan agar mewaspadai tiga macam sikap mental yang membahayakan, mencelakakan, menghancurkan. Pertama hawa muttabi’, rakus, tama’, serakah, materialis, kapitalis. Kedua syuhhun muthaa’, pelit, kikir, bakhil, kedekut. Ketiga i’jabul mar-I bi nafsih, angkuh, pongah, sombong, bermegah-megah, bermewah-mewah (Simak HR Abu Syaikh dari Anas dalam “Mukhtar al-Hadits an-Nabawiyah” oleh Said Ahmad al-Hasyimi Beik, No.498).

Dalam tayangan “Tradisi Mudik” MetroTV, pagi Minggu, 21 Agustus 12011, 0700, Prof Dr Komaruddin Hidayat, Rektor UAIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengemukakan bahwa Islam kini banyak diembled, disusupi, didomplengi, diboncengi, ditumpangi, ditempeli oleh hal-hal yang di luar Islam (kapitalisme, konsumerisme, hedonism). Saksikanlah tayangan televise setiap malam Ramadhan. Para pebisnis, para produsen saling memperebutkan selera konsumerisme umat Islam dengan mendomplengi Islam itu dengab hal-hal yang diluar Islam.

Umat Islam seharusnya menyadari dirinya sebagai umat unggulan (mukmin, muttaqin, muflihun, simak QS 3:139, 47:35). bukan umat lecehan, umat pecundang. Adalah suatu kehinaan bagi umat Islam gemar mencomot budaya non-Islam. Umat Islam agar tak larut dalam budaya copy-paste, sinkretis, talbis, akomodatif, permissif, serba boleh.

(written by sicumpaz@gmail.com at BKS1108250800)





Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home