Milis bincang-bincang Masyarakat Adil Makmur Situs Koleksi Informasi Serbaneka

Wednesday, August 10, 2011

Loyalitas

catatan serbaneka asrir pasir

Loyalitas

Loyalitas dalam bahasa Indonesia berarti kesetiaan. Sedangkan loyal berarti setia, tulus. Sinonimnya honest yang berarti jujur. Lawannya cheat yang berarti curang, tipuan dan treason yang berarti lancung.

Yang paling setia terhadap tuannya adalah anjing, asalkan tuannya peduli akan makannya. Orang-orang sesat yang cenderung kepada dunia, yang mengikuti seta, yang menjauhkan diri dari ayat-ayat Allah, yang mendustakan ayat-ayat Allah diumpamakan “seperyti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya ia juga menjulurkan lidahnya” (Simak QS 9:176).

Namun yang diharapkan banyak orang bukanlah kesetiaan seperti kesetian anjing ini. Juga bukan kesetiaan “right or wrong my boss” seperti kesetiaan Mafioso (mafia sejati) terhadap jaringan dan bossnya. Di kalangan Mafioso terdapat kode etik yang disebut dengan Omerta (sumpah setia). Siapa pun yang ketangkap tak akan begitu mudah buka buka rahasia jaringan dan bossnya (Simak SUARA ISLAM, Edisi 49, 1-14 Agustus 2008, hal 18, “Nasional : “Negara Drakula Ditelekung Mafia).

Kesetian yang diharapkan adalah kesetiaan yang makruf. Setia terhadap Tuhan. Setia terhadap Allah. Setia terhadap agama. Setia terhadap negara. Setia terhadap bangsa. Setia terhadap rakyat. Setia terhadap sesama. Setia terhadap tetangga. Setia terhadap keluarga. Setia terhadap diri sendiri. Acuan kesetiaan bagi umat Islam adalah pada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah saw. Antara lain pada firman Allah “ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul dan Ulil Amri di antara kamu” (QS 4:59) dan sabda Rasulullah saw “Seorang Muslim wajib mendengar, ta’at pada pemerintahnya dalam apa yang disetujui atau tidak disetujui, kecuali jika diperintah maksiat. Maka apabila disuruh maksiat, maka tidak wajib mendengar dan tidak wajib ta’at” (Simak HR Bukhari, Muslim dari Ibnu Umar, dalam “Riadhus Shalihin” Imam Nawawi, pasal “Wajib Ta’at Pada Pemerintah, Dalam Hal Yang Bukan Maksiat, Dan Haram Ta’at Pada Maksiat”).

Perbuatan maksiat termasuk kedalam perbuatan munkar yang dilarang, yang harus dijauhi. Adalah sangat terlarang berbuat curang (idem, pasal “Haram Mengkhianati Janji”, “Menganjurkan Kebaikan dan Mencegah Munkar”). Peribahasa menyebutkan “Sekali lancung ke ujian, selama hidup tak dipercaya”. Abraham Lincoln mengingatkan “You can fool (cheat) all the people some of the time, and some of the people all the time, but you cannot fool (cheat) all the people all the time”. “Anda bisa mengibuli seluruh orang untuk sementara waktu, dan sebagian orang untuk sepanjang waktu, tapi Anda tak akan mungkin menipu semua orang untuk selamanya” (Simak Khurshid Ahmad : “Islam lawan Fanatisme dan Intoleransi”, Tintamas, Dajakrta, 1968, hal XIII; KHABAR FORUM SILATURRAHMI, Bekasi, No.7/Th.I/Juni 1993, hal 20; Daoed Joesoef : “Politikus di Zaman Edan”, Sabtu, 2 Juli 2011, hal 6 “Opini”).

(written by sicumpaz@gmail.com at BKS1108110730)


Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home