Milis bincang-bincang Masyarakat Adil Makmur Situs Koleksi Informasi Serbaneka

Saturday, November 27, 2010

Sikap mental

Sikap mental
Imam Ghazali menyebutkan empat tipe (sikap) mental manusia.
Pertama mental syahwat, mental herbivora, yang tamak, loba, rakus, bakhil, kikir, pelit, mubadzir, israf, boros, riya, busuk hati, hasad, dengki, iri, tidak punya malu, suka main-main, suka bersenda gurau, khianat, suka membuka rahasia, buhtan, bohong, dusta, suka menjilat, sakhriyah, suka mencela, mengejek, mengecam, mengeritik (egocentros/pengemis/pengamen).
Kedua mental amarah, mental carnivora , yang angkh, congkak, pngah, sombong, takabur, ujub, suka mengagumi diri, ghadhab, suka marah, keras, galak, buas, zalim, aniaya, suka menyerang, memukul, mencaci, mengejek, menghina, merendahkan, membenci, bermusuhan, membangkitkan amarah, suka disanjung, diapung, dipuji, diangkat, dihrmati, dimuliakan, minta ditaati, dpatuhi, berkemauan jahat, sembrono, bersiap acuh ta acuh (polemos/koboi/preman).
Ketiga mental syaithani, mental omnivora, yang ghurur, suka menipu, memalsu, memperdaya, mengelah, membujuk, talbis, mencampuradukkan urusan, ifsad, suka mencelakakan, nekad, berkata kotor (eros/badt).
Keempat mental rabbani, mental hkama, mental intelek, yang berilmu, memaami hakikat, cendekia, bersikap baik, bijak, ‘iffah, menjaga diri, qana’ah, merasa cukup dengan yang ada, wara’, tidak mementingkan dunia, sabar, lapang dada, berjiwa besar, berhat mulia, haya’, malu, anisah, ramah, ‘afwu, suka mema’afkan, ta’awun, suka bergotong royong, syaja’ah, berani, sakhi, dermawan, istiqamah, teguh pendirian, konsekwen, konsisten, tawadhu’, rendah hati, tasamuh, bertenggang rasa, bertanggungjawab, tenang, yakin, optimis, suka kebebasan dalam segala urusan, ihtiram, suka menghormati, memuliakan (religios/relawan).
Bakhtiar Amini menyebutkan empat tipe (siakp) mental madzmumah, mental tercela.
Pertama mental harimau campa, yang suka membentak, melotot, sombong, pongah, congkak, angkuh, benar sendiri, merasa kuasa.
Kedua mental kambing hutan, yang berkemauan ahat, suka menimbulkan sengketa, suka mengumpat, keras kepala.
Ketiga mental kucing siam, yang suka merugikan orang lain, mengambil harta orang lain tanpa hak. Keempat mental anjing polisi, ang tak tahu sopan santun, ska membual, suka merintangi kebaikan.
Dalam Qur:an dapat ditemukan beberapa tipe (sikap) mental manusia, antara lain :
Mental anjing, yang selalu kehausan saja, tak pernah merasa kenyang, tidak pernah merasa puas, tida pernah merasa cukup (Simak QS 7:176). Satu-satunya yang paling setia adalah anjing.
Mental monyet, mental beruk, mental kera, yang suka mencibirkan orang, memusuhi orang lain, tidak punya malu, tamak, merusakkan orang lain, suka cemburu, menghelah, melakukan manipulasi, menipu, mengecoh (Simak QS 5:60).
Menal ternak, yang hanya memperhatikan soal perut (homo economicus) (Simak QS 47:12; 7:179).
Mental keledai, ang bersuara buruk, yang tidak mau tahu dengan kewajiban (Simak QS 62:5).
Dalam hubungan antara bawaan dengan atasan, terdapat tiga macam tipe (sikap) mental manusia.
Pertama mental centeng, mental kacung, yang suka berpura-pura, plin-plan, bohong, dusta, tidak jujur, pengecut, tidak mau bertanggngjawab, suka menjilat, tertutup, hipokrit, bersikap rikuh, pema’af yang tidak pada tempatnya, mudah terkesima atas penampilan atasan, bersikap netral yang kurang beralasan, cenderung bersikap asal atasan senang. Ya llah, saya berlindung kepadaMu dari kelemahan dan malas, dan peakut dan tua, dan bakhil kikir (Tarajamah HR Muslim dari Anas).
Kedua mental juragan, mental feodal yang angkuh, congkak, pongah, sombong, suka disanjung, diapung, diangkat, dihormati, dimliakan, mudah tersnggung, emosional, pemarah. Tida akan masuk surge orang ang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dar sifat kesombongan (Tarjamah HR Muslim dari Abdullah bin Mas’ud). Orang-orang ahli neraka ialah tiap-tiap orang yang kejam, rakus dan sombong (Tarjamah HR Bukhari, Muslim dari Haritsah bin Wahab).
Ketiga mental democrat, mental rakyat, yang objektif, jujur, adil, bijak, sabar, lapang dada, terbka, teguh pendirian, bertnggngjawab, luas pandangan. Ya Allah saa mohon kepadaMu petunjk (hidayat) dan taqwa, keluhuran budi dan kekayaan (Tarjamah HR Muslim dari Ibn Mas’ud). Ya Allah berilah kepadau petunjuk dan kebenaran (Taramah HR Muslm dari ‘Ali).
Mental democrat dapat dipupk dengan sikap ikhlas beramal, bersih dari sysirik, baik syirik besar, maupun syirik kecil, bersih dari rasa hasad, dengki, iri, ambisi, terbka, mau dikoreksi, mau mengoresi, mengutamakan kepentingan bersama. Ada tiga hal yang aan membuat enggan hati seorang Muslim untuk berkhianat (hasad dengki, ri, ambisi) : a. beramal ikhlas karena Allah, untk Allah, b. member nasehat kepada sesame Muslm, c. loyal, setia terhadap ama’ah Muslimin (Tarjamah HR Sufyan bin ‘Ujainah dari Abdullah bin Mas’ud).
Pada suatu hari seorang yang lebih mlia, yang kedudukannya, martabatnya anya di bawah Raslullah dan Abu akar, setelah selesai berpidato di atas mimbar diggat oleh salah seorang yang hadir (Salfan al-Farisi) dihadapan orang banyak. Penggugat tidak bersedia mendengarkan dan tunduk pada Umar sekalu Khalifah, sebelum Umar menjelaskan lebih dahulu kenapa baju yang dia pakai lebih banak memakn kain, dibandngkan dengan yang dipakai oleh orang banyak, sedangkan pembagiannya sama banyak (sama BESAR). Umar tdak menjawab, tidak merasa dipermalukan, tidak merasa diperhinakan. Umar memintakan kepada puteranya, Abdullah untuk menjelaskannya. Abdullah menjelaskan bahwa ia telah memberikan bagiannya kepada ayahnya, Umar. Etelah itu barulah si penggugat bersedia dengan senang hati mendengarkan dan tunduk pada Umar.
Seorang democrat sejati tdak merasa dipermalukan, diperinakan, bila ia digugat secara terang-terangan di hadapan orang banyak. Jiwa democrat, jiwa kerakyatan menuntut, menghendaki kebebasan, kemerdekaan yang sempurna untuk mengeluarkan pendapat, kebebasan enuh menyampakan suara hati nurani, berdasarkan argumentasi dan dalil yang benar.
(Disimak antara lain dari :
1. Ahmadi Thaha : “Sejarah Pembaruan dan Pembangunan Kembali lam Fikiran Agama” (Abul Ala Al-Maududi), halaman 22-36.
2. Amien Noersyam : “Keajaiban Hati” (Imam Ghazali), halaman 31-34.
3. Bakhtiar AQmini : “Ringasan Tamb Adat Alam Minangabau”, halaman 5-7.
4. Prof Dr Hamka : “Tafsir Al-Azhar”, juzuk IX, halaman 145-146,165,173.
5. Haedahar Nashir : Akhlak Pemimpin Muhammadiyah”, alaman 3.
6. Alwi As : “Jawaban terhadap Alam Fikiran Barat yang keliru tentang al-Islam” (Muh Quthub), halaman 58.
7. Salim Bahreisy : “Tarjmah Riadhus Shalihin” (Imam Nawawi), jilid I, halaman 504,505, hadis 1,3; jilid II, halaman 366,368, hadis 4,9,10.
8. Drs Daj’far Abd Muchith : “Al-Hadits sebagai sumber Hukum” (D Musthafa As-Siba’i), haaman 253.
9. M Ali Hasan mar : “Sepulu Shabat dijamin Ahli Syurga’ (Muhammad Ali Al-Quthub), halaman 69,72.
10. Muhammad al-Baqir : “Khilafah dan Kerajaan” (Abul A’la al-maududi), halaman 131,132.
(written by sicumpaz@gmail.com in sicumpas.wordpress.com as Asrir at BKS9104191315)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home