Milis bincang-bincang Masyarakat Adil Makmur Situs Koleksi Informasi Serbaneka

Monday, November 08, 2010

Semuanya sudah ditetapkan

Minggu, 31 Mei 2009
Semanya sudah ditetapkan
Semuanya sudah ditetapkan
Hanya yang akan berlaku adalah yang direncanakan Allah saja. Yang direncanakan manusia hanya akan berlaku bila bertepataan dengan rencana Allah, dan tak akan berlaku bila tak bertepatan dengan rencana Allah.
"Dan apabila Dia menghendaki mengadakan sesuatu Dia berkata : Jadilah engkau. lalu jadilah ia" (QS 2:117).
"Apabila Ia memutuskan suatu pekerjaan, Ia hanya berkata : Jadilah engkau, lalu jadilah ia" (QS 3:47).
"Apabila Dia hendak memutuskan suatu urusan, maka hanya Dia berkata kepadanya : Jadilah engkau, lalu jadilah ia" (QS 40:68).
"Apabila Dia hendak mengadakan sesuatu, maka Dia hanya berkata : Jadilah engkau. maka jadilah ia" (QS 19:35).
"bila Ia amenghendaki (menaakan) sesuatu, Ia berkata kepadanya ; Jadilah engkau. lalu jadilah ia" (QS 36:82)
Semuanya sudah direncanakan, diprogramkan Allah.
"Tiada suatu bencana yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab Lauh Mahfuzh" (QS 57:22).
Tiada sesuatu musibah pun yang menimpa seseoang kecuali dengan idzin Allah" (Qs 64:11).
"Apa saja yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri" (QS 42:30).
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia: (QS 30:41).
Semuanya terjadi sesuai dengan rencana, program Allah. Semua atas kehendak Allah. Semua yang terjadi adalah atas kehendak Allah. tak ada yang terjadi tanpa kehendak Allah.
"Tak ada daya dan kekuatan, kecuali dengan idzin Allah".
"Kamu tidak dapat menghendaki, kecuali apabila dikehendaki Allah" (QS 81:29).
"Kamu tidak mampu, kecuali bila dikehendaki Allah" (QS 76:30).
"tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka" (QS 28:68).
"Katakanlah : Telah ditakdirkan Allah, dan Allah berbuat sekehendaknya" (HR Muslim dari Abi Hurairah, dalam 'Riadhus Shalihin" Nawawi, pasal Mujahadah, Muqarabah),
"Man proposes, God disposes. Man does what he can, and God what He will".
Termasuk dalam sunnah, rencana, program Allah adalah bahwa orang yang bersih jiwanya akan memperoleh apa yang dikehendakinya, yang dicita-citakannya.
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri" (QS 87:14).
"Semuanya datang dari sisi Allah" (QS 4:78).
"Jika mereka memperoleh kebaikan, maka mereka mengatakan "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana, mereka mengatakan "Ini datangnya dari kamu (Muhammad)". Katakanlah "Semuanya dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu hampir-hampir tidak bisa memahami pembicaraan sedikitpun? Kebaikan apa saja yang kamu terima adalah dari sisi Allah dan keburukan (bencana) apa saja yang menimpa adalah berasal dari diri kamu (QS 4:78-79, Dr Shaleih Abdul fattah alKhalidi : "Pengantar Memahami Tafsir Fi Zhilalil Qur;an", 2001:338).
Kenapa Allah menghendakinya terjadi? Hanya Allah sendiri yang mengetahuinya. Tak ada yang tahu selain allah sendiri. "Allahu a'lam bi muradihi".
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata : Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan paadanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau. tuhan berfirman : sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui" (QS 2:30).
Allah maha Mengetahui. Mengetahui yang sudah, yang sedang dan yang akan terjadi. di mana pun, kapan pun.
"Dan pada sisi Allahlah kunci-kunci semua yang ghaib, tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkanDia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata" (QS 6:59, 57:22, Dr Shalih Abdul Fattah alKhalidi : "Pengantar Memahami Tafsir Fi Zhilalil Qur:an", 2001:269).
Nasib seseoraang sudah ditentukan Allah.
"Allah menyuruh mencatat ketentuan amal, rizqi, ajal dan nasib seseorang" (HR Bukhari, Muslim dari Abdullah bin Ma'ud, dalam "Lukluk wal Marjan", hadits 72, 1093, dan dalam "riadhus Shalihin", jilid I, hal 354, hadits 1).
Rencana, program Allah tak mengalami perubahan, revisi.
"Dan tiada engkau peroleh sunnatullah itu berubah-ubah (bertukar-tukar)" (QS 33:62).
"Dan engkau tiada akan mendapati sunnatullah itu berubah-ubah (bertukar-tukar)" (QS 48:23).
" Maka tiada engkau dapati sunnatullah itu bertukar-tukar, dan tiada engkau dapati sunnatullah itu berubah-ubah" (QS 35:43).
"Dan engkau tidak dapat mengubah sunnah (jalan, sistim) kami itu" (Qs 17:77).
"Kalau Aku sudah menentukan suatu keputusan, maka keputusan itu tidak dapat dibatalkan (ditolak)" (dalam Hadits).

Nabi bersabda "Tiada seoang pun dari kalian, bahkan tiada suatu jiwa manusia melainkan sudah ditentukan tempatnya di sorga atau di neraka, bernasib baik atau celaka". Seorang bertanya :"Ya Rasulullah, apakah tidak lebih baik kita menyerah saja pada ketentuan itu dan tidak usah beramal, maka jika untung akan sampai kepada keuntungannya". Jawab Nabi "Adapun orang yang bakal untung maka diringankan untuk mengamalkan perbuatan ahli sa'adah, sealiknya orang yang celaka maka ringan untuk berbuat segala amal yang membinasakan" (HR Bukhari, Muslim dari Ali, dalam "Lukluk wal Marjan", hadits 1697).
"Barangsiapa dikehendaki Allah akan menunjukinya, niscaya Dia lapangkan dadanya bagi Islam. barangsiapa yang dikehendaki Allah akan menyesatkannya, Dia jadikan adanya sempit dan picik, seolah-olah ia hendak naik ke langit" (QS 6:125).
Allah mengatur "programNya, yang di dalam Islam dinami "taqdir" setapak demi setapak. Dengan takdir-iradah Allah, maka orang-orang Israil yang telah sekian lama teraniaya dan tertindas di bawah kekuasaan Fir'aun dikurniai kedudukan terhormat sebagai pemimpin yang memimpin masyarakat yang bebas merdeka dari perbudakan dan kehinaan, sebagai pemimpin yang menerima warisan bekas wilayah kekuasaan Fir'aun (Prof Dr Hamka : "Tafsir Al-Azhar", XX, 1983:68-70).
"Dan berkehendaklah Kami (Allah) hendak memberi kurnia atas orang-orang yang diperlemah di muka bumi itu dan hendak kami jadikan mereka itu pemimpin-pemimpin dan hendak kami jadikan mereka itu penerima waris" (QS 28:5).
Diposkan oleh Asrir Sutanmaradjo di 15.50
0 komentar:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home