Milis bincang-bincang Masyarakat Adil Makmur Situs Koleksi Informasi Serbaneka

Monday, August 30, 2010

Jaman sudah berubah bung !

Jaman sudah berubah bung !

Ketika ada pihak yang menginginkan kembali ke UUD-45 versi asli dan Pancasla, maka ada pihak lain yang mendukung UUD-45 yang telah diamandemen. Alasannya konstitusi bukan kitab suci. Jaman berubah, konstitusi di manamana di dunia membuka peluang diamandeen.

Ketika ada pihak ang mengingikan sistim pendidikan pada era parlementer, yang serba bebas, demokratis, yang serba beragama, maka ada pihak lain yang mempertahankan sistim penddikan pada era presidensial, yang serta tak bebas, uniform, yang serba seragam.

Ketika ada pihak yang menginginkan teganya embali pola tatanegara, tataniaga kekhilafahan, yang merakyat, maka ada pihak yang mempertankan pola tatanegara, tataniaga jaili sekuler, yang materialis-kapitalis. Alasannya jaman berputar. Yang sudah terjadi tak dapat dimusnahkan. Pola tatanegara jahili sekuler tak dapat dirbah mejad pola tatanegara islami. Pola tataniaga jahii sekuler tak dapat dirubah menjadi tataniaga islami. Lembaga ribawi-bank tak dapat dirubah menjadi lembaga sadaqah-inffaq. Tata budaya, tata busana, media informasi tak dapat diolah menjadi islami.

Sayyid Quthb sejalan dengan imannya sangat optimis bahwa kehidupan yang islamis akan tercipta di Negara-negara Islam. Ia juga jakin terhadap kecocokan Islam sebagai suatu system yang mampu mengatur dunia, bahwa upaya mewujudkan kembali system masyarakat Islam bukanah suatu kemustahilan (“Keadlan Sosia dalam Islam”, Pustaka, bandung, 1994:339-341).

Mengacu kepada “Islam di Smpang Jalan” nya Leopod Weiss (Mammad Asad) menyimpulkan bahwa jiwa orang-orang Eropa saat ini sama seali tdak cocok untuk menerima ajaran-ajaran Islam. Dibutuhkan beberapa generasi lagi di mana Barat mau menyebarkan semangat Islam ke segenap penjur ( idem, 1994:347-348)

(Asrir BKS1008250930)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home