Milis bincang-bincang Masyarakat Adil Makmur Situs Koleksi Informasi Serbaneka

Monday, February 21, 2011

Peperangan dalam Islam

Peperangan dalam Islam

Islam sangat menghindari kekerasan, bentrokan fisik, perperangan, pertmpahan darah. Salah sat cara yang dlakukan oleh Islam untuk menghindari, mencegah terjadinya tindak kekerasan, bentrokan fisik, perperangan, pertumpahan darah adalah dengan mengikat perjanjian damai, perjanjian kebebasan dengan berbagai pihak. Tujuan dari pengikatan perjanjian itu adalah untuk terwujudnya, terciptanya perdamaian, keamanan, ketertiban, tersebarnya keselamatan, kerahmatan, keberkahan bagi semua, yang dalam terminology Islam disebutkan dengan rahmatan lil ‘alamin. Tujuan lai adalah agar terjamin kebebasan berdakwah untuk agama Allah, agar agama hanya ntk Allah (Simak antara lain Muhammad Husain Haekal : “Sejarah Hidup Mhammad”, Tintamas, Jakarta, 1984252).

Islam sangat konsisten membela, mempertahankan perdamaian dan kebebasan tersebut. Peperangan yang dilakukan oleh Islam semata-mata untuk membela, mempertahankan perdamaan, keamanan, ketertiban dan kebebasan berdakwah. “Seandainya Allah tidak menolak keganasan sebahagian manusia dengan sebahagian yang lain, pasti rusaklah bumi ni” (QS 2:251). “Dan sekiranya Allah tiada menolak keganasan sebagian manusia denga sebagian yanglain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rmah ibadat Yaudi dan masjidmasjid, yang di daamnya banyak dsebut nama Allah” (QS 22:40).

Dalam perjanjian, yang disebut dengan Piagam Madinah antara mat Islam dan non-Islam, secara tertulis berisi aminan kebebasan beragama bagi yang bukan Islam, dan jaminan kebebasan berdakwah bagi yang Islam (Simak antaralan H Zainal Abidin Ahmad : “Piagam Madinah Nabi Muhammad saw”, Bulan Bintang, Jakarta, 1973).

Perang dalam Islam itu bersendikan keadilan, berdasarkan kemanusiaan, buukan berdasarkan kebendaan. Bahkan Islam sangat menghindari, mencegah terjadinya banyak korban, baik korban nyawa, mauun korban harta. Seluruh (setiap) aktivitas yang dilakukan Rasulullah saw bersama kaum Muslimin terhadap musuh Islam (para kuffar) penuh dengan perhitungan, sehingga seluruhnya berhasil melemahkan, melumpuhkan posisi para kuffar, demi tegaknya perdamaian, keamanan, ketertiban, kebebasan berdakwah (Simak antara lain Prof A Hasymy : “Nabi Mhammad saw sebagai Panglima Perang”, Mutiara Sumber Widiya, Jakarta, 1998).

(written by sicmpaz@gmail.com in sicumpas.wordpress.com as Asrir at BKS1102120600)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home