Milis bincang-bincang Masyarakat Adil Makmur Situs Koleksi Informasi Serbaneka

Wednesday, June 29, 2011

जंगन लूप मेंगिन्गत Allah

Catatan serbaneka asrir

Jangan lupa mengingat Allah

Anak-anakku. Agan lupa mengingat Allah. Apalgi melupakan Allah. Jangan lupa melaksanakan yang diperintahkan Allah dan asulya. Jangan lupa meninggalkan yang dilarang Allah dan RasulNya. Takutlah akan murka dan siksa Allah. Siksa Allah itu sangat pedih, sangat mengerikan, sangat menyengsarakan.

Allah berfirman : “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri” (QS 59:19). Yang lupa diri berarti , sudah tak tahu lagi dirinya, sudah lupa ingatan, sudah tak waras.

Jangan sampai menyepelekan, mencuekkan perintah dan larangan Allah. Jangan meremehkan, mengabaikannya. Risikonya amat berat. Hidup tak tenteram, tak nyaman, tak selamat, tak berkah, manyarapih. Senantiasa resah, gelisah, gundah. Hidup segan, mati emoh. Bagaikan kerakap di atas batu. Hidup, bekerja, berusaha yang bermakna, yang mendapatkan kasih sayang Allah. Juhilah segala sesuatu yang mendatangkan murka Allah. Dekatilah segala sesuatu yang mendatangkan ridha Allah.

Jangan dengar bisikan setan. Setan selalu mengajak melupakan Allah. Mengajak menantang, membangkang, melawan terhadap perintah Allah. Menggoda, merayu, memperdayakan agar menjauhi Allah. Sadarilah dan sadarlah. Jangan sia-siakan kesempatan yang diberikan Allah. Jangan sia-siakan masa muda, sehat, kaya, lapang, hidup sebelum dating masa tua, sakit, miskin, sempit, mati. Berbuatlah untuk mendapatkan ridha Allah.

Allah berfirman : “Barangsiapa yang lupa dari mengingatKu, maka baginya penghidupan yang sempt”. Dan di akhirat dia akan dikumpulkan dalam keadaan buta” (QS 20:124).

Anak-anakku. Kembalilah kepada Allah. Kembali mengingat Allah. Kembali melaksaakan yang diperintahkan Allah dan meninggalkan yang dilarang Allah. Kembali mencari ridha Allah. Mencari kehidupan yang salam, rahmat, berkah.

Hari berganti hari. Minggu berganti minggu. Bulan berganti bulan. Tahun berganti tahun. Ramadhan berganti Ramadhan. Kapan lagi akan kembali mengingat Allah. Melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan Allah. Kapan lagi akan sadar sebagai makhluk Allah. Jangan biarkan diri lupa kepada Allah.

Allah berfirman : “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun kepada mereka” (QS 57:16).

(written by sicumpaz@gmail. Com at BKS1106181600)

Catatan serbaneka asrir
Hormatilah orang tua mu

Anak-anakku.

Hormatilah orangtuamu, orangtua keluargamu, orangtua tetanggamu, orangtua masyarakatmu, orangtua siapa saja. Hormatilah mereka. Jangan sekali-kali menyakiti hatinya, melukai prasaannya. Jangan sekali-kali mengecewakannya. Jangan membuatnya sedih, marah, Jangan menghina, mencacinya. Jangan sekali-kali bersuara keras kepadanya, apalagi membentak, menghardiknya. Jangan pernah manyaringik kepadanya. Sayangilah, senangkanlah orangtamu. Senangkan dengan wajah, senyum manismu, dengan perkataanm, dengan perbuatanmu, dengan tenagamu, dengan kekayaanmu.

Simaklah nasehat Luqman dalam Qur:an. Perintah Allah agar berbuat baik kepada orangtua, kepada ibu bapak. Agar tak durhaka kepada orangtua, kepada ibu bapak. Agar tak berkata kasar, agar tak pernah mengucapkan “cih”, “ah” kepadanya. Agar berlaku lemah lembut kepadanya. Simaklah hadits-hadits Yang menyuruh berbakti ta’at kepada orangtua dan menghubungi silaturrahim. Antara lain dalam “Riadhus Shalihin” Imam Nawawi.

“Allah berpesan kepada manusia, harus berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya mengandungnya dalam keadaan lemah diatas kelemahan serta menyusui sampai menyapihnya dalam masa dua tahun. Hendaklah bersyukur kepadaKu (Allah) dan kepada kedua ayah bundamu” (QS 31:14).

“Sembahlah Allah dan jangan menyekutukan Allah dengan sesujatu apapun. Dan berlaku baiklah terhadap kedua ayah bunda, juga pada famili, anak yatim, orang miskin, tetangga sefamili, tetangga yang lain, teman seperjalanan, musafir, budak sahaya” (QS 4:36).

Allah berwasiat pada manausia supaya berbuat baik kepada kedua orang tuanya” (QS 29:8).

Allah memutuskan supaya kamu tiak menyembah sesuatu kecuali kepadaNya. Dan berlaku baik terhadap kedua orang tua. Pada waktu salah seorang diantara mereka atau keduanya telah tua, maka janganlah kamu berkata “cih” kepada keduanya, dan jangan pula membentak keduanya, dan berkatalah kepada keduanya dengan kata-kata yang lunak, lemah-lembut dan sopan. Dan rendahkanlah pada keduanya sayap kerendahanmu karena belas kasih. Dan do’akanlah : Ya Tuhan kasihanilah kedua ayah bundaku sebagaimana mereka telah memeliharaku, semenjak kecil” (QS 17:23-24).

Rasulullah menyuruh manusia agar berbakti kepada kedua orang tua dan melarang durhaka kepada keduanya (Simak “Riadhus Shalihin” Imam Nawawi, pasal “Bakti taa’t kepada kedua orangtua dan menghubungi sanak kerabat” dan pasal “Haram durhaka kepada ayah bunda dan memutuskan silaturrahim”.

Anak-anakku

Orangtuamu mengharapkan, menginginkan agar kamu menjadi anak baik-baik, Baik terhadap Tuhanmu. Baik terhadap orangtuamu. Baik terhadap keluargamu. Baik terhadap tetanggamu. Baik terhadap masyarakatmu. Baik terhadap negaramu. Baik terhadap agamamu. Baik terhadap siapa saja. Mengharapkan kamu agar melaksanakan perintah, suruhan Tuhanmu. Menjaga, memelihara, mematuhi aturan agamamu. tidak mengabaikan, tidak meremehkan aturan agamamu. Takut akan murka Tuhanmu. Menjaga, memelihara, mematuhi aturan negaramu. Perlu disadari bahwa tidak ada orang tua yang tidak sayang kepada anaknya, jangankan manusia binatang sekalipun sangat sayang kepada anaknya.

Do’aku keluhanku

Ya Allah. Engkau Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
Engkau tahu apa yang menjadi masalahku, apa yang menjadi kesusahanku, apa yang menjadi keluhanku. Aku mengeluhkan masalahku kepadaMu, Ya Allah. Engkau menyuruhku untuk menjaga, memelihara keluargaku dari siksaan api nerakaMu. Engkau tahu, aku telah melaksanakannya sesuai dengan kemampuanku. Namun aku sama sekali gagal, tak berhasil membimbing, menuntun, mendidik keluargaku agar setia melaksanakan ajaranMu, Ya Allah. Ampuni aku atas ketakberdayaanku ini, Ya Allah.

Ya Allah. Dari hadits nabiMu, aku membaca firmanMu “Akulah penciptanya, maka biarkanlah Aku bersama hamba-hambaKu, kelak apabila mereka kembali bertaubat kepadaKu, maka Akulah Dzat Yang Maha Penyayang kepada mereka, dan kalau mereka tidak taubat, maka Akulah yang akan membimbing, memperbaiki mereka”. Demi Engkau Dzat Yang Maha Penyayang, aku mohon dengan sepenuh hatiku kepadaMu untuk membimbing, memperbaiki keluargaku agar mereka kembali ke jalanMu yang lurus. Kembali mengikuti, mematuhi printah-laranganMu, Ya Allah. KepadaMu, Ya Allah, aku bertawakkal, menyerahkan persoalan hidupku dan keluargaku.

Ya Allah. Ma’afkanlah kesalahanku, kesalahan keluargaku. Ampunilah dosa-dosaku, dosa-dosa keluargaku. Kasihanilah aku dan keluargaku. Perbaikilah keadaan diriku dan keluargaku. Angkatlah harkat martabat diriku dan keluargaku. Berilah aku dan keluargaku rizki yang halal lagi baik. Bimbimg dan tuntunlah aku dan keluargaku mengikuti ajaranMu yang lurus.

Ya Allah. Berilah aku dan keluargaku mata penghidupan yang kami sukai dan yang Engkau ridhai. Berilah anak-anakku pasangan hidup yang mereka sukai dan yang Engkau ridhai. Mudahkanlah urusanku dan urusan keluargaku.

Ya Allah. Tanamkanlah pada diriku dan diri keluargaku agar rela dengan ketentuan dan ketetapanMu. Berikanlah keberkahan padaku dan keluargaku dari yang telah Engkau tentukan dan tetapkan.

Aamien, Yaa Rabbas Saailin.

(written by sicumpaz@gmail.com at BKS1106041900)
quote
Pesan kepada semua keponakan, mantu, cucu :

1 Hiduplah untuk Islam

Rasulullah saw berpesan, berwasiat agar mendayagunakan yang lima hal sebelum datang lima hal yang lain. Mendayagunakan masa hidup sebelum masa mati. Mendayagunakan masa sehat sebelum masa sakit. Mendayagunakan masa sempat sebelum masa sempit. Mendayagunakan masa muda sebelum masa tua. Mendayagunakan masa kaya sebelum masa miskin. Demikian diberitakan oleh Baihaqi dari Ibnu Abbas.

Manfa’atkanlah semua potensi, tenaga, daya, dana untuk kejayaan, ketinggian Islam dan umat Islam. Berjuang, bersungguh-sungguhlah untuk Islam. Hiduplah untuk Islam. Matilah dalam Islam.

Capai, gapai, raihlah S2, S3 di bidang Islam, misalnya di bidang Filsafat Pendidikan Islam, atau terjun, masukilah pondok pesantren. Timba, teguklah pengetahuan tentang Islam. Tak ada yang tak bisa. Semuanya bisa kata Napoleon Bonaparte asalkan mau. Bisa lewat kuliah Jum’at-Sabtu-Minggu. Bisa lewat kuliah Universitas Terbuka. Bisa dengan mengikuti kursus bahasa Arab misalnya.

Rocker Hari Mukti pada masa ketenarannya banting stri, terjun, masuk pondok pesantren, menimba ilmu pengetahuan Islam. Syaikh AlAzhar Muhammad Abduh baru setelah tua belajar bahasa Perancis. Kak Din Mahyuddin Rahman baru setelah usia lanjut kuliah dan meraih S1 dar IAIN. Semua bisa asalkan ada kemauan. Mumpung bisa, ujudkan.

Ya Allah. Ya Tuhan kami. Anugerahilah kami hasanah di dunia dan hasanah di akhirat. Amien.

2 Memelihara silaturrahim

Silaturrahmi berarti hubungan kasih saying. Silaturrahmi berartimerupakan serahim, serahim ibu, serahim nenek, serahim ninik. Hubungan sedarah, segenotip.

Pada acara pertemuan/arisan keluarga besar Nursyam plus hari Minggu, 9 Januari 2011, 1100-1400 di Jalan Tenggiri-12/204 Perumnas Satu, Bekasi Selatan, Nurhuda Suil dalam tausiahnya kepada adik-adik, anak-anak, mantu-mantu, cucu-cucu menyampaikan pesan, antara lain agar memelihara, menjaga silaturrahm, serahim Nurhuda, serahim Nursian, serahim Mak Gaek (Nek Apuk Fatimah), serahim Nek Lunak (Nek Siti). Caranya agar sering-sering saling berkunjung antar serahim, tidak hanya mencukupi dengan pertemuan dalam acara arisan keluarga, atau acara pernikahan, atau pada acara berkabung.

Pesan Nurhuda Suil ini seyogianya diikuti secara baik oleh semua adik-adik, anak-anak, mantu-mantu, cucu-cucu.

3 Belajar akrab dengan alQur:an

AlQur:an aalah Kalamullah, Firman Allah yang seharusnya (Das Sollen) mejadi Pedoman, Pandangan, Rujukan, Referensi Hidup kita manusia. Dibaca, dipahami, direnungkan, dihayati, diterapkan dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, bernegara. Kini sudah ada ponsel yang memuat AlQur:an dan disertai index untuk memudahkan menemukan ayat-ayat AlQur:an.

Dalam pertemuan/arisan keluarga besar Nursyam plus pada haari Minggu, 9 Januari 2011, 1100-1400, Abdurrahmanesa (Nes) sempat menyampaikan pandangan gurunya (ustadznya) tentang AlQur:an dan sikap kita terhadap AlQur:an. Antara lain agar kita akrab, familiar dengan AlQur:an, sering-sering membaca, menyimak, mendengarkan, memahami, merenungkan, menghayati, menerapkan pesan AlQur:an. Jangan hendaknya kita sampai asing dengan AlQur:an, lupa akan AlQur:an, apalagi kini AlQur:an sudah dapat dibawa dalam kantong baju berupa ponsel.

Hendaknya kita belajar memahami ayat AlQur:an itu secara utuh, bukan sepotong-sepotong seperti yang dilakukan oleh kelompok Jaringan Islam Liberal (JIL). Namun tak dapat dipungkiri, bahwa masing-masing kita punya fokus tertentu terhadap sesuatu ayat, karena pemahaman kita terhadap AlQur:an berbeda-beda, tergantung pada pendidikan, lingkungan, kesadaran beragama kita. (Persepsi/pemahaman tergantng pada objek dan sikon sekitar)

Ada yang fokus pada sosok/figur “rijal”, ada pula yang fokus pada “matsalan”, tamsil, contoh, perumpamaan, example dalam suatu ayat tertentu (QS 18:32; simak juga QS 16:74-76, 39:27-29, 11:24, 14:24-26). Ada yang fokus pada sumpah (qasam), ada pula yang fokus pada alat bukti (tanda bukti) dalam ayat-ayat yang diawali dengan huruf qasam (seperti waw qasam, lam qasam).

(written by sicumpaz@gmail.com in sicumpas.wordpress.com as Asrir at BKS111101100745)

unquote

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home