Milis bincang-bincang Masyarakat Adil Makmur Situs Koleksi Informasi Serbaneka

Monday, August 30, 2010

Iman melahirkan keadilan sosial


Iman melahirkan keadilan sosal (rahmatan lil’alamin)

Imam Muslim meriwayatkan dari Abihurairah bahwa Nabi saw bersabda : Iman itu tujuh puluh lima cabang. Yang utama kalimat “La ilaha illallah”. Dan yang terendah menghalaukan gangguan di jalanan. Dan malu itu satu cabang dari iman (Simak Tarajamah “Lukluk wal Marjan” Muhammad Fuad Abdul Baqi, jilid I, halaman 15, hadis no.21).
• Menyingkirkan gangguan di jalanan mendatangkan kenyamanan beralu lintas (rahmatan lil’alamin).

Imam Bukhari, Muslim meriwayatkan dari Anas bahwa Nabi saw bersabda : Tidak sempurna iman seorang sengga ia suka ntuk saudaranya apa yang suska untuk dirinya sendiri Idem, hal 17, hadis no.28; Tarjamah Riadhus Shalihin” mam Nawawi, jilid I, halaman 194, hadis no.3).
• Di antara criteria, cirri adanya iman adalah memposisikan saudara sebagai diri sendiri, mengasihi saudara sebagamana mengasihi diri sendiri (mak “Riadhus Shalihin”, jilid I, halaman 240, hadis no.15).

Imam Bukhari, Muslim meriwayatkan dari Abihurairah bahwa Nabi saw mengatkan : Tidak beriman orang yang tidak aman tetangganya dari gangguannya (idem, halaman 290, no.3).
• Termasuk criteria, cirri adanya iman adalah menjaga, memelihara tetangga ta terganggu (rahmatanlin’alamin).
Imam Bukhari, Muslim juga meriwayatkan dari Abihurairah bahwa Nabi saw mengataan : Siapa yang percaya pada Allah dan hari kemudan, maka jangan mengganggu etangga, harus menghormat tamu, harus berkata baik atau diam (Simak Riadus Shalihin”, jilid I, halaman 291, hadis no.6; “Lukluk wal Marjan”, jilid I, alaman 18, hadis no.29).
• Juga criteria, cirri adanya iman adalah menghormati tamu, berkata baik.
Diriwayatkan oleh habrani dan Bazzar dengan sanad hasan bahwa Nabi saw mengatakan : Tidak sempurna iman seseorang ang makan kenyang sementara tetangganya lapar, padahal dia tahu hal itu.
• Juga criteria, cirri adanya iman adalah memiliki kepekaan dan kepedulian sosial.
Seluruh ajaran Islam berpangkal, berdasar pada iman yang termaktub dalam Kitabullah, alQur:an dan yang penjelasannya terdapat dalam Snnah RasulNa, alHadis. Ajaran Islam itu dapat juga disebut sebagai ajaran aklaq paripurna. Akhlaq paripurna Islam itu membawa, mendatangkan keadila sosial, kenyamanan bagi semua (rahmatan lil alamin).

Prof Dr TM Hasbi ash Shiddieqy dalam buknya “AlIslam”, jilid II, terbitan Bulan Bintang, Jakarta, 1977, halaman 560-580 menyebutkan salah satu akhlaq parpurna Islam itu ialah “Membaguskan Pergaulan Dengan Keluarga dan Masyarakat” yang dirincinya menjadi 24 adab bergaul sesama Islam dan 5 adab bergaul dengan yang bukan Islam.

Dalam “Menjadi Muslim Ideal”, Dr Muhammad Ali alHasymi, terbitan Mitra Pustaka, 1999 terdapat uraian tentang “Muslim dan Keluarganya”, “Muslim dan Tetangganya”, “Muslim sesama Muslim”, “Muslim dan Masyarakatnya”

(Asrr BKS1008240545 written by sicumpaz@gmail.com)
.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home