Milis bincang-bincang Masyarakat Adil Makmur Situs Koleksi Informasi Serbaneka

Monday, July 04, 2011

बहन renungan

Catatan serbaneka asrir pasir

Bahan renungan
>

Dalam rangka melakukan muhasabah, introspeksi diri, berikut ini beberapa masalah yang rasanya perlu direnungkan bersama ;

- Apakah kekuatan ajaran Karl Marx, sehingga ia mampu menguasai Rusia, China, Eropah Timur, Amerika Selatan ? Sehingga ia dijadikan rujukan acuan hidup berbangsa dan bernegara ? Meskipun Negara komunis sudah terpecah-pecah, namun (menurut berita yang dapat disimak) tetap saja ajaran Karl Marx jadi acuan bagi Negara bekas komunis tersebut. Meskipun ajaran komunis sudah dilarang di Indonesia, namun ia masih ditakuti akan muncul kembali. Dari ucapan pejabat terdengar seruan agar waspada terhadap bahaya laten komunis. Ini merupakan indikasi bahwa bibit, benih komunis masih tetap ada/eksis di Indonesia. Apakah karena komunis itu menawarkan kesejahteraan bagi kaum marhaen, gembel ? Apakah karena ajaran komunis menawarkan sorga duniawi bagi seluruh kaum proletar di seluruh dunia ? Pada 17 Agustus 1955 PP Masjumi Bag Penerangan menerbitkan buku “Kami Memanggil” menyeru, mengajak PKI kembali ke pangkuan Islam.
- Apakah kekuatan ajaran Theodor Herzl, sehingga ia mampu membangun gerakan Zionisme, mampu menarik simpati dan dukungan moril dan materil dari Inggeris dan Amerika, mampu melahirkan Negara Yahudi di Palestina ?
- Apa kekuatan missi dan zending Kristen, sehingga ia mampu datang ke pedalaman Irian, Sulawesi, Kalimantan Mampu mengunjungi pelosok-pelosok terpencil. Mampu hidup bersama penduduk terasing, penduduk dalam ? Belakangan masuk ke wilayah Ciketing.
- Apakah kekuatan Ir Soekarno, sehingga ia sepanjang hayatnya mampu menggelorakan masyarakat untuk menerima dan mendukung Pancasila yang merupakan inti dari ajarannya (Soekarnoisme menurut Sayuti Melik) ?
- Apa pula kekutan Syi’ah, Ahmadiyah, sehingga ia pun tumbuh berkembang mendunia ? Apakh semuanya itu harus dipahami dalam konteks Sunnatullah, bahwa “Kekuasaan itu hanya ada pada yang punya Kekutan” ?
- Apakah kekuatan ajaran Islam di masa lalu, sehngga ia mampu melahirkan Daulah Umawiyah, Daulah Abbasiyah, Imperium Usmaniyah ? Apakah karena ia menawarkan sorga di akhira ?
- Apakah kelemahan umat Islam di masa kini, sehingga ia tak mampu menguasai dunia ? Sehingga ia tak dijadikan rujukan dalam hidup berbangsa dan bernegara ? Sehingga ia tak tampil mengibarkan panji-panji “Ya’lu wa-la yu’a ‘alaihi” ? Apakah karena ia tak menawarkan sorga dunaiwi ? padahal ia menetapkan persaman terhadap setiap orang sebagai warganegara. Tidak ada perbedaan antara seama warganegaranya. Semuanya merupakan satu kesatuan, sama-sama warganegara. Tak ada ekslusif, tak ada inklusif. Masing-masing warganegara tidak boleh bertindak sendiri-sendiri menghadapi tantangan, tetapi harus dilakukan secara bersama-sama (berjama’ah) di bawah komando seorang pimpinan. Pimpinan haruslah melindungi semua warganya, hak dan kepentingannya. Tidak boleh berhubungan, bekerja sama dengan musuh Negara, berupa apa pun. Semua tindakan dan kebijaksanaan haruslah atas keseakatan bersama berdasarkan tuntunan Allah dan Rasulnya. Belanja dan bela negara adalah tanggungjasab bersama warganegara. Apakah karena semuanya ini masih berupa Das Sollen (targhib, cita) belum berupa Das Sein (tawqi’, fakta) (Simak antara lain H Zainal Abidin Ahmad : “Piagam Nabi uhammad saw”, 1973, hal 34-36).

(written by sicumpaz@gmail.com at BKS9702271000)

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home