Milis bincang-bincang Masyarakat Adil Makmur Situs Koleksi Informasi Serbaneka

Thursday, March 31, 2011

Bagaimana berbisinis secara Islami ?

Bagaimana berbisnis secara Islami ?

Salah satu dampak negatif dari penanaman modal asing adalah semakin melebarnya kesenjangan sosial ekonomi di tengah masyarakat (GERAKAN KELUARGA SEJAHTERA MUHAMMADIYAH, No.12, 1995, hal 3).

Pakar ekonomi UGM drs Dumaisy MA mengemukakan bahwa denganmunculnya mall (supermarket) maka took-toko kelontong atau yang membuka usaha bisnis eceran (ritel) akan kehilangan konsumen kelas atas (SUARA AISYIYAH, Yogyakarta, No.10/1997, hala 30).

Di Payakumbuh, Sumater barat terdapat beberapa usaha makanan kecil (snack) seperti kelamai dan batih dengan sejumlah besar tenaga kerja (industri rumah tangga). Bila usaha tersebut dilakukan dengan cara mekanisasi (menggunakan mesin-mesin modern) maka produktivitas meningkat yang sekaligus meningkatkan pendapatan pengusaha. Tapi sebagian besar tenaga akerja akan tersingkir, kehilangan mata pencahariannya.

Kalau pedagang mi tek-tek yang bermodal pas-pasan, yang sepaanjang malam mengelilingi kampong, sambil memukuli wajannya, yang berada pada “jalur lambat” harus berlomba dengan pemodaliliaran, yang berada pada “jalur cepat” akan sama dengan mengadu banteng dengan kambing buta yang sakit tebese (HARIAN TERBIT, Senin, 16 Agustus 1999, hal VI, ‘Memasung rezki tukang baso’, oleh IS Saiful Rahim).

(written by sicumpaz@gmail.com in sicumpas.wordpress.com as Asrir at BKS110331130)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home