Milis bincang-bincang Masyarakat Adil Makmur Situs Koleksi Informasi Serbaneka

Thursday, March 31, 2011

Pemberdayaan umat dengan ibadah (Mengayakan Jiwa)

Pemberdayaan umat dengan ibadah (Mengayakan Jiwa)

Ibadah dapat pula dipandang sebagai lahan pendidikan, pelatihan untuk memberdayakan umat menjadi orang-orang bertakwa (QS 2:21).

Orang bertakwa itu sebenarnya adalah sosok unggul yang memiliki potensi (keberdayaan0 dalam kecerdasan (quotion), kepekaaan (sensitivitas), kepedulian (ketanggapan, responsibilitas) yang tujuh, yaitu : Spiritual, Intelegensia, Emosional, Visi, Organisasi, Kepemimpinan, Sosial.

Orang yang menjalankan ibadah itu proaktif melaksanakan amal shaleh, amal sosial, bekerja tulus (ikhlas) penuh rasa syukur, bekerja benar (ihsan) penuh tanggungjawab, bekerja tuntas penuh integritas, bekerja keras penuh bersemangat, bekerja serius (ihtisab), penuh kecintaan, bekerja kreatif penuh sukacita, bekerja tekun (yakin) penuh keunggulan, bekerja sempurna penuh kerendahan hati (tawadhu’), melakukan amar makruf nahi munkar, baik secara perorangan, maupun secarakolektif, berjama’ah (kifayah). “Allah menyukai oang yang bekerja secara professional”.

Diperlkan kemauan dan kemampuan untuk merubah sikap mental kaya materi menjadi sikap mental kaya hati, kaya jiwa. “Bukan kayak arena banyak harta, tapi kaya itu adalah kaya hati, kaya jiwa”. Hati, jiwa, semangat, spirit, mental perlu diberdayakan agar memiliki sikap mental positif, dinamis, konstruktif, optimis (akhlak terpuji), bukan sikap mental negative, statis, destruktif, pesimis (akhlak tercela). Perilaku sabar, tawakkal, jihad itu berkonotasi positif, konstruktif, optimis, bukan berkonotasi negative, destruktif, pesimis.

Yang kaya hati itu pemurah, dermawan, suka memberi, suka membantu, suka menolong, tidak pelit, tidak bakhil, tidak kikir, tidak kedekut, tak suka minta-minta, sabar, gigih, tekun, ulet, pantang menyerah, tak berputus asa. Optimis, tidak pesimis, tidak pemalas, kreatif, menghargai waktu, suka bekerja, tak berbuat sia-sia, tak menyia-nyiakan kesempatan, memiliki sikap mental ta’arufu, ta’awunu, takafulu, tahabu, tawadu, tarahamu, ta’athafu. Ringkasnya yang kaya hati itu memiliki sikap mental positif, akhlak mahmdah, akhlak karimah, dan tak memiliki sikap mental negative, akhlak madzmumah.

(written by sicumpaz@gmail.com in sidumpas.wordpress.com as Asrir at BKS0512151230)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home