Milis bincang-bincang Masyarakat Adil Makmur Situs Koleksi Informasi Serbaneka

Monday, July 04, 2011

प्रोसेस तेर्वुजुद्न्य नगर यहूदी Israel

catatan serbaneka asrir pasir

Bagaimana proses terwujudnya Negara Yahudi Israel ?

Bagaimana proses terjadinya masyarakat Yahudi yang tadinya terpencar dan tak terkoordinir bisa menjadi terkoordinir dibawah satu komando, saling mengadakan kontak bersama ? Berjuang menuntut persamaan hak politik, mempropagandakan gagasan nasionalisme dengan gencar. Apa basis sosialnya ? Sukses mendirikan Negara Yahudi, dengan hanya sekitar 2 jutaq orang Yahudi yang kelahiran asli ?

Bagaimana proses terjadinya bangsa yang telah bercerai-berai selama 2 ribu tahun dapat dipersatukan kembali anak cucunya menjadi satu kebangsaan, satu Negara Israel ? Bagaimana proses tumbuhnya ide Yahudi ?

Apakah kekuatan ajaran Theodor Herzl, sehingga ia mampu membangun gerakan Zionisme, mampu menarik simpati dan dukungan moril dan materil dari Inggeris dan Amerika, mampu melahirkan Negara Yahudi di Palestina ?

Bandingkan dengan Cina dan Minang misalnya. Apakah terdapat ide Cina, ide Minang ? Jika ya, apa basis sosialnya ? Dan bagaimana pertumbuhan serta perkembangannya ?

Rabbi Judah al-Kalai (1798-1878) dan kawan-kawan aktif membuat pamflet, menulis artikel dan brosur untuk menyebar-luaskan misinya. Bahkan melakukan perjalanan ke Eropa Barat, dan kemudian menetap di Palestina, untuk meyakinkan Yahudi maupun non-Yahudi akan kebenaran misinya. Ia beruaha mengajak masyarakat untuk bergabung ke dalam misi nasionalis dan program pemukiman kembali bangsa Yahudi di Israel. Propaganda nasionalis Yahudi menggunakan bahasa Ibrani sebagai bahasa persatuanya.

Bandingkan dengan aktivitas jamaluddin al-Afghani dan Muhammad Abduh yang membawakan ide persatuan Pan-Islam. Sampai seberapa jauh terwujud ide Pan-Islam Jamaluddin tersebut ? Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan dari ide Pan-Islam Jamaluddin tersebut ?

Zevi Hirch Kalischer, sarjana Yahudi Jerman asal Polandia menolak kedudukan dalam masyarakatnya. Ia menjelaskan kasus/situasi dengan bahasa Yahudi serta tradisinya. Ia pernah mengusulkan untuk membeli seluruh wilayah Palestina atau paling tidak kota Jerusalem, sebagai langkah awal pembebasan bangsa Yahudi. Ia berupaya menafsirkan setiap kasus, membentuk public opini untuk menuntut pemukiman Yahudi.

Moses Hess, seorang filosof dan revolusioner sosial Yahudi, seorang tokoh sosialis dengan pola piker Helegian menjadi seorang nasionalis Yahudi. Ia meresapkan ke dalam kehidpan bangsa Yahudi teori zionisnya yang berdasarkan pada konsep semangat nasional. Pemikiran Hess diungkapan dalam istilah-istilah flsafat sosial. Istilah-istilah seperti kebangsaan, kebangkitan nasional, bangsa genius, digunakan jadi dasar gerakan ideologinya. Bagaimana prosesnya menyatukan orang-orang yang punya latar belakang berbeda, bermacam-macam ?

Bandingkan dengan Golkar di era Orba yang mampu menghimpun, menyatukan berbagai kalangan yang berbeda latar belakangnya satu sama lain.

Ide untuk memulihkan kembali tanah air bangsa Yahudi muncul saat minat untuk mengkaji kitab perjanjian lama berkembang untuk mempelajari sejarah Yahudi. Secara serempak masyarakat Yahudi mengembangkan setiap gagasan untuk membangun suatu persemakmuran bangsa Yahudi di mana saja.

Mordepai M Noasch, konsul Amerika di Tunis pada atahun 1825 mengeluarkan imbauan kepada masyarakat Yahudi di Eropa untuk mendirikan sebuah Negara Yahudi. Pada mulanya masyarakat Yahudi tidak terpengaruh oleh setiap gagasan yang muncul tersebut. Berkat kegigihan tokohnya yang saling dukung mendukung, mereka berhasil membentuk satu kelompok yang saling berhubungan. Pada tahun 1880-1` mereka berhasil memunculkan sebuah gerakan yang diberi nama Hibbat Zion. Pada 14 Mei 1948 terwujud Negara Yahudi Israel. Tak sampai memakan waktu satu abad Negara Zionis Yahudi berhasil berdiri.

Kenapa kalangan Islam tak bisa dipersatukan dengan semangat bahwa Islam itu ya’lu wa-la yu’la ‘alaihi ? Tetap saja ketinggian umat Islam masih dalam tataran Das Sollen (targhib) (Smak antara lain “Zionis dan Akar Nasionalisme Israel”, oleh Kurdi latief Ash, dalam ALMUSLIMUN, Bangil, no.293, Agustus 1994, hal 60-63, “Tsaqafah”).

Tak ada salahnya belajar dari lawan/musuh seperti halnya di kalangan militer mempelajari strategi, taktik, teknik lawan/musuh. Palestina khususnya, Arab umumnya tak ada salahnya belajar dari realitas sejarah. Merenungkan keberhasilan perjuangan zionis Israel. Apa kekuatan ajaran Theodore Herzl, sehingga ia mampu membangun gerakan zionisme, mampu meniakkan simpati dan dukungan moril dan materil dari Inggeris dan Amerika, mampu melahirkan Negara Yahudi Israel di bumi Palestina ?

Bandingkan dengan lawatan diplomasi Arafat melobi para pemimpin Negara-negara dunia.

Theodor Herzl, seorang miskin yang seluruh uang hasil pencahariannya dari “die Neue Freie Presse” digunakannya untuk Zionisme. Bahkan nasib dirinya sendiri tak dipedulikannya; tenaga dan kepandaiannya dikorbankannya untuk membela bangsanya yang terlantar di segenap penjuru dunia. Selama delapan tahun amanya, tiap saat ia pergi ke segenap sudut Eropa, menganjurkan dan memperkokoh barisan gerakan Zionisme.

Bandingkan dengan Jamaluddin al-Afghani dengan Pan-Islamnya. Theodor Herzl dengan Zionismenya berhasil mendirikan Negara Israel (Simak juga PANJI MASYARAKAT, No.16, 5 Juni 1938, hal 366/2568, “Asal oesoelnya Gerakan Zionis”, oleh Alfia Yoesoef Helmi).

(written by sicumpaz@gmail com at BKS 1107051015)

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home