Milis bincang-bincang Masyarakat Adil Makmur Situs Koleksi Informasi Serbaneka

Sunday, March 06, 2011

Islam di mata gereja

Islam di mata (tokoh) gereja

Sejarah mencatat bahwa Islam tersebar berbagai negara, ke berbagai bangsa, ke India, Indonesia bukanlah melalui gerakan yang sistimatis dan terencana secara baik, sehingga yang baru memeluk agama Islam pada umumnya tidak mengetahui betul tentang ajaran-ajaran Islam dan amal yang diperintahkan oleh Islam (O Hassem : “Menaklukkan Dunia Islam”, 1965:82; ElMuhamamdy : “Islamologie”, hal 31; AM Saefuddin : “Sumber dan strategi Umat Islam” dalam ALMUSLIMIN, No.201, Rabi’ul Akhir 1407H, hal 79-80; Abul A’la Maaududi : “Kemerosotan Umat Islam dan Upaya Pembangkitannya”, 1984:8).

Bersamaan dengan bertambah luasnya kekuasaan kerajaan Islam sampai ke Asia, Afrika dan Eropa, da dengan bertambah aneka ragamnya bangsa-babgsa yang masuk ke dalam lingkungan Dunia Islam, lambat laun timbullah gejala-gejala baru. Kemurnian tauhid terancam, rusak. Amal ibadah kemasukan bid’ah dan khurafat. Feodalisme tumbuh dalam bermacam-macam bentuknya. Ruh ijtihad berganti dengan jiwa serbaa turut (taqlid). Karenanya umat Islam harus dipanggil kembali ke pada Quran dan Sunnah. Kembali ke pada kemurnian aqidah dari syirik, kepada kebersihan amal ibadah dari bid’ah, ke pada semangat ruh jihad, ke pada kesadaran risalah (Mohammad Natsir : “Worlf of Islam Festival dalam Perspektif Sejarah”, 1976:11,12,19).

Intoleransi Kristen. Dengan inkwisisi dari 1481 sampai 1608, 340.000 orang dijatuhi hukuman dan hampir 34.000 orang dibakar. Selma abad ke-11,12 dan 13 di Madrid, 300.000 orang dibunuh, dibantai karena tertuduh menyimpang dari ajaran agamanya (Khurshid Ahmad : “Islam lawan Fantisme an intoleransi”, 1968:2, catatan kaki; simak juga Prof Dr hmad Syalaby : “Perbandingan Agama : Agama Kristen”, hal 34-39).

Mengatur Ejekan Kepada Islam (Provokasi, Intimidasi, Teror). Dalam perjalanan sejarah, belum pernah Kristen mengalahkan Islam dan mendesaknya dengan mempergunakan hujah dan alas an. Melainkan dengan kekerasan, penipuan, pendustaan dan membuat berbagai kebohongan. Dulu orang Kristen ropa tidak dapat menahan hatinya melihat pesatnya kemajuan Islam, lalu mereka mengadakan Perang Salib supaya Islam dapat dibunuh pada tempat tumbuhnya sendiri. Agar orang Eropa mau diajak pergi memerangi Islam, mereka membuat kabar bohong, ejekan, hinaan. Bunyi Injil yang menyuruh berkata jujur tidak dindahkan sama sekali (Prof Dr Hamka : “Tafsir AlAzhar”, juzuk VI, 1984:298-300).

Dengan jujur sejarah mencatat bahwa sejak permulaan agama Kristen hingga masa kini seluruh penjuru bumi telaha berlumuran darah atas nama Almasih. Telah dilumuri oleh Rumawi, dilumuri oleh bagsa-bangsa Eropa semua. Perang-perang Salib terjadi karena dikobarkan oleh orang-orang Kristen, bukan oleh orang Islam. Mengalirnya pasukan-pasukan tentara sejak ratusan tahunlalu dari Eropa menuju daerah-daerah Islam di Timur, adalah atas nama Salib; pasus-pasus sebagai ganti Yesus, memberi berkah dan restu kepada pasukan-pasukan tentara itu, yang bergerak maju hendak menguasai Baitil Maqdis 9Yerusalem) dan tempat-tempat suci Kristen lainnya (Muhammad Husain Haekal : “Sejarah Muhammad”, Tintamas, Jakarta, 1984259). Penyebab semuanya itu adalah karena manusia-manusia Kristen, terutama tokoh-tokohnya tak mengindahkan ajaran kasih dari Yesus.

Perang psikis sebenarnya lebih dulu dilancarkan dari Perang Salib. Pemimpinnya adalah Jerbert de Ocaliac (938-1003, Paus Pertama Perancis). Kemudian diikuti oleh Pierrela aemere (1092-1256), Gerand de Gremode (1014-1187) (Dr Musthafa asSiba’I : “Akar-Akar Orientalisme”, 1983:21). Usaha ini berlanjut dengan menerjemahkan Quran ke dalam bahasa Barat 9latin) untuk keperluan biara (tahun 1135). Maksud yang sebenarnya adalah “bantahan terhadap Quran”, menjelek-jlekan Islam di kalangan masyarakat Eropa (DEPAGRI, “AlQuran dan Terjemahnya”, 1993:31, Penerjemahan AlQuran ke bahasa Barat).

Perang Fisik (Salib) juga dilanjutkan dengan perang Psikis (psiwar). Pemenang Perang Dunia I beramai-ramai mempereteli Kekhalifahan Utsmaniyah. Dalam Perundingan Perdamaian di Lausanne, Swiss dibuatkan perjanjian, kesepakatan untuk menghancurkan Kekhlafahan Ustmaniyah jalal Amin : “Rencaana Orang-Orang Barat Untuk Menghancurkan Islam”, 1985:33).

Pembagian dunia sebagai wilayah Spanyol dan portugis. Paus lexander ke-6 dengan “inter cartera Divinae” pada tahun 1493 membagi belahan dunia barat untuk Spanyol dan sebelah timur untuk portugis. Garis batasnya yang melintasi Cape Verde dan Azora. Cape Verde, Kapstaadt, Capetown, Cape of Good Hope, Coboda Bona Esperanza (O Hassem : “Menaklukkan Dunia Islam”, 1965:11)/

Awal perang Salib. Kaisar Konstantinopel (Romawi Timur) minta bantuan Kerajaan Romawi Barat (Paus) untuk melepaskan dendamnya ke pada Bani Seljuk (Turki). Permintaannya dikabulkan oleh Paus Gregory VII (1080). Kemudian Kaisar Elexius juga minta Paus Urbanus II. Ermintaanya itu dikabulkan paus. Paus mengadakan pertemuan besar di Clermont, Perancis (1095). Dalam Pertemuan Besar itu, Paus Urbanus I berpidato mengibarkan semangat Salib menghancurkan Islam (Moehammad Moein : “Sejarah Perperangan Salib”, 1936:10). Paus Urbanus II membangkitkan fanatisme salib terhadap Islam dan memalmkan Perang Salib di konsili Clermont (1095). Kefanatikan Paus membenci Islam yang tak mengindahkan ajaran kasih dari Yesus inilah yang mengobarkan perang menupahka darah umat Islam.

(written by sicumpaz@gmail.com in sicumpas.wordpress.com as Asrir at BKS0605101300)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home