Milis bincang-bincang Masyarakat Adil Makmur Situs Koleksi Informasi Serbaneka

Saturday, December 31, 2005

Sunday, December 11, 2005

Ijtihad-Jihad dan Imajinasi Imam Samudra

Back
Ijtihad dan Jihad Imam Samudra Bambang Sukirno
(Imam Samudra : "Aku Melawan Teroris")Edisi nanti Alhamdulillah, saya sempat menyimak "Aku Melawan Teroris : Catatan Harian Imam Samudra Bambang Sukirno", cetakan September 204. Untuk cetakan berikutnya, disamping edisi luks (dengan kertas HVS), kiranya juga dapat diterbitkan edisi sederhana (dengan kertas koran) dengan harga yang relatif terjangkau bagi yang berkantong kempes. Buku "Jihad" seperti ini seyogianya dibiarkan tersebar luas, tanpa dibatasi dengan "Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang" (All rights reserved). Bahkan dibiarkan diterbitkan dalam edisi bahasa Inggeris atau bahasa Arab tanpa perlu minta idzin terbit lebih dulu, dan agar juga dapat dibaca oleh para antek-antek "drakula bin monster dan gerombolannya".
Kata Editor Editor Bambang Sukirno menulis : "Ketika perbedaan menyangkut kepentingan publik atau menyangkut hal strategis, dan antar pandangan yang satu dengan yang lain bisa berposisi "antagonis" (tadhod), secara normatif hal ini diselesaikan lewat mekanisme keputusan keamiran.... Karena salah satu fungsi amir adalah raf'ul khilaf (mengatasi sengketa), yang salah satu bantuknya; memilih salah satu pendapat yang berkembang untuk sebuah kebijaksanaan makro.... Dan disinilah letak krusial persoalan. Keamiran tunggal dalam Islam telah punah sejak 1924M, karena ulah Kamal AtTaturk. Ia kini terreduksi dalam "sekoci-sekoci" kecil dan bukan "kapal induk". Ada sekoci Usamah bin Laden, sekoci Dr Yusuf Qardhawi, sekoci Hasan AtTuraby, sekoci AlMaududy dan seterusnya. Masing-masing memiliki grand strategi sendiri-sendiri" (hal 11).
"... tradisi fiqh Islam lekat dengan dikhotomi antara ahlul atsar (mainstream nash) dan ahlur ra'yi (mainstream akal) .... Dalam dunia harakah modern, kecenderungan semacam itu populer dengan istilah ahlul mabaadi' (kelompok tekstual) versus ahlul mashaalih (kelompok yang mengedepankan parameter mashlahat)" (hal 12).
"... inilah Imam Samudra apa adanya, selanjutnya terserah pembaca dalam menyikapinya, bersimpati, menolak, netral, atau bahkan menertawakan" (hal 12).
Keyakinan Imam Samudra menulis : "... saya hanya akan melakukan suatu perbuatan meskipun dengan resiko apapun setelah saya meyakini dengan sebenar-benar keyakinan, tanpa gamang dan tanpa bimbang .... Siapapun boleh berbeda pendapat dengan saya ...." (hal 199).
Berijtihad dulu, baru berjihad Imam Samudra menulis ; "... amal apapun yang dilakukan seorang muslim wajib didasarkan pada nash-nash syar'i. Tidak boleh semata-mata karena dorongan emosi dan kalkulasi logika semata ...." (hal 137).
".... Islam mengajarkan bahwa ilmu itu didahulukan sebelum ucapan dan perbuatan, bukan berbuat dan berucap dulu baru kemudian mencari ilmu ...." (hal 143).
"Dalil-dalil yang saya sebutkan ... bukanlah sebagai mencari pembenaran (justifikasi) belaka, atau sebuah kebetulan yang saya nyatakan seelah kejadian, dalam hal ini setelah Jihad Bom Bali. Karena mencari pembenaran berkonotasi memaksakan dalil-dalil sekalipun tidak selamanya begitu" (hal 143).
Ide dan aksi (Prof Dr A Syalabi menulis : "... mengenai Khawarij ... Mereka lebih dulu memberontak kepada Ali, kemudiana barulah mereka berusaha mencari sebab bagi pemberontakan itu ... Pada golongan Syi'ah paham yang lebih dulu terbentuk, kemudian barulah mereka mulai mengadakan pemberontakan-pemberontakan" : "Sejarah dan Kebudayaan Islam" 2, 1983:308).
Perang Salib ke-X Imam Samudra menulis : "... dunia sekarang memasuki tahap ke-10 Perang Salib Baru" (hal72). "... Perang Salib tengah berlangsung ... media-media vokal dan mainstream yang kini menguasai dunia, tak lain adalah alat propaganda kaum Zionis dan Salibis" (hal 135). "... saya tidak perlu ragu lagi untuk mengatakan bahwa seluruh warga negara Amerika dan sekutunya telah terlibat dalam Perang Salib" (hal 150). "... hakekat Perang Salib yang bersifat global ... dalam keadaan umat Islam terjepit, setiap jengkal tanah di bumi ini dapat dikatakan sebagai tempat konflik ... segala syarti'at perang dalam Islam dapat diaplikasikan sesuai dengan kemampuan dan kemungkinan yang ada" (hal 185). Imam Samudra blank (tak menulis), siapakah yang punya otoritas, wewenang untuk menyatakan dunia dalam keadaan perang.
Protokolat Yahudi Imam Samudra menulis : "... semuanya itu merupakan strategi Yahudi untuk menghancurkan seluruh agama terutama Islam" (hal 149). (Dalam AlMaidah : 64, disebutkan bahwa terhadap Yahudi : "Kami telah timbulkan kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka membuat kerusuhan di muka bumi". Dari ayat ini diperoleh kesan bahwa sikap mental Yahudi itu adalah penghasut, penyulut, pengobar, agitator, provokator perang dan makar. Pembuat, penyebar isu, gosip. Penyulut perselisihan, pertikaian, persengketaan, keresahan, kerusuhan, kekacauan. penimbul kekacauan sistim politik, ekonomi, moral.)
Operasi Jihad Imam Samudra menulis : "... operasi-operasi Jihad itu dilakukan dalam menghadapi Perang Salib abad 20-an" (hal 144). "... operasi ini tidak lain merupakan ihyaa:us-sunnah (menghidupkan sunnah) yang telah sekian lama hilang, terpendam oleh kekalahan akibat yang dilakukan oleh agresor Zionis dan Salibis" (hal 144). "... Tidak ada halangan secara hukum bagi kaum muslimin untuk melaksanakan jihad offensive, untuk memulai memerangi kaum kafir dan bukan sekedar mempertahankan diri ... membuat "konflik" (baca : jihad) ... hendaklah mereka lakukan tanpa harus menunggu orang kafir memulai membantai kita, anak-anak kita, ibu kita, istri kita, serta saudara-saudara kita ... Umar bin Khaththab ra bahkan pernah berkata "Khairul hujumi addifaa:i" (Sebaik-baik pertahanan adalah penyerangan) ... "the best defence is offence" (hal 189-190). "... kewajiban jihad akan tetap berlangsung. Hal itu dilakukan oleh Rasulullah saw, para sahabat ra serta tabi'in dan generasi sesudah mereka ... Khilafah Islamiyah waktu itu mengadakan ekspansi jihad terhadap negara-negara kafir dan musyrik" (hal 162). "Jihad adalah salah satu bagian dari syari'at Islam yang tetap berlaku hingga akhir aman kelak. "Jihad akan terus berkembang hingga hari kiamat" (hal 163).
Larangan mengangankan ketemu musuh (kontak senjata ?) Di tempat lain Imam Samudra menulis : "... apa yang engkau dan kalian katakan terhadap Nabimu, Nabi kita Muhammad saw yang bersabda "Janganlah kalian mengangankan bertemu dengan musuh. Mohonlah kepada Allah sesuatu yang baik (afiat). tetapi jika kalian menjumpai mereka bersabarlah. Ketahuilah, bahwa surga itu di bawah naungan pedang" (hal 231).
Peringatan mujahidin Imam Samudra menulis : "... (1998), mujahidin telah menghadiahi dua hantaman mematikan terhadap Amerika berupa serangan bom syahid di afrika Timur. Ini terjadi setelah peringatan mujahidin agar Amerika dan sekutunya menghentikan antuan dan campur tangan mereka terhadap penjajahan Israel ... agar hengkang dari AlHaramain (Mekah-Madinah), namun tidak digubris" (hal 185).
"Pasca kejadian istisyhad WTC, dunia terperangah, Animo masyarakat dunia untuk mempelajari Islam kian meningkat. Bahkan bilangan pemeluk Islam dunia terus bertambah. Ini sangat menakjubkan, menejutkan kaum kafir, bahkan mengejutkan orang-orang Islam sendiri" (hal 186).
"... pengorbanan ... demi mempertahankan tauhid, berujung pada terketuknya hati manusia untuk beriman kepada Allah swt ... orang sekarang mengucapkan dua kalimat syahadat setelah sang mujahid syahid dalam peristiwa bersejarah 11 September 2001" (hal 187).
Aktivitas jihad Imam Samudra blak (tak menulis), apakah aksi-aksi, aktivitas-aktivitas jihad yang dilakukan seperti penyerangan WTC 1993 sampai Bom Bali semakin melemahkan lawan, ataukah hanya mendatangkan syok sesaat, atau bahkan semakin menguatkan posisi lawan.
Imam Samudra blank (tak menulis), apakah operasi jihad Bom Bali dilakukan secara cermat, terprogram, terarah, penuh ihtisab, perhitungan, kalkulasi persiapan infantri, kavaleri, artileri, logistik, strategi yang dapat menggentarkan musuh Allah dan musuh kaum muslimin, seperti diperintahkan dalam AlAnfal : 60.
Menggentarkan lawan Imam Samudra menulis : "Dalam prinsip perang, aspek morality menempati urutan nomor satu di antara parameter-parameter lain. Jika sebuah operasi bom syahid bertujuan untuk merobek-robek moral tempur musuh, dan pada saat yang sama dapat mengatrol semangat jihad kaum muslimin, maka operasi seperti itu sangat dianjurkan" (hal 182).
"Operasi istisyhad (memburu syahid) bertujuan merontokkan musuh ... membangkitkan semangat jihad dan keberanian kaum muslimin" (hal 183).
"... berjibaku ... tidak menapa jika ia memiliki asumsi kuat akan keberhasilan operasinya, atau dapat menimbulkan kerugian pada musuh" (hal 182).
(Prof A Hasymi yang antara lain merujuk pada "ArRasul AlQaid"nya Jenderal Mahmud Syeet Khaththab mengemukakan dalam "Nabi Muhammad saw sebagai Panglima Perang"nya, bahwa setiap aksi, setiap aktivitas militer-jihad yang dilakukan oleh Rasulullah saw terhadap kaum kuffar selalu penuh dengan perhitungan, kalkulasi, yang efek-dampaknya selalu melemahkan posisi lawan-kufar, yang semakin mendekatnya bagi "i'laa:i kalimatillah" bagi "'izzul Islam wal Muslimin". Semua taktik dan strategi yang dilakukan Rasulullah diarahkan untuk mematahkan semangat tempur lawan. Jihad dilakukan secara terprogram, terarah. Arahnya untuk melemahkan semangat tempur lawan).
Memusnahkan yang haram Imam Samudra menulis : "... seluruh income yang bersumber dari bisnis yang ada hubungannya dengan Sari Club, Paddy's Pub, atau nama-nama lain sejenis, serta aktivitas yang mendukung proses "pembinatangan" di pinggiran laut Kuta dan sekitarnya, adalah haram. Sesuatu yang haram memang wajib dimusnahkan, dihancurkan, dan ditiadakan" (hal 158).
Imam Samudra blank (tak menulis), siapakah yang punya otoritas, wewenang untuk menyatakan dunia dalam keadaan perang.
Imam Samudra blank (tak menulis), apakah "asysyajarah" seperti yang tersebut dalam Albaqrah : 35 juga harus dimusnahkan, dihancurkan, ditiadakan oleh Adam as.
Bolehkah membunuhi wanita kafir ? Imam Samudra menulis : "Dalam kaitan ini, Imam AlMujahid, Ibnu Nuhas mengutip pendapat Ibnu Rusyd : "Memerangi wanita dan anak-anak adalah diharamkan jika mereka tidak terlibat peperangan. Tetapi ketika mereeka terlibat peperangan, maka tidak ada keraguan tentang bolehnya membunuh dan memerangi mereka" (hal 146-147).
"Ketika seorang wanita kafir dengan sengaja membuka dan memamerkan auratnya di depan kaum muslimin ia berarti berusaha membuyarkan konsentrasi pasukan kaum muslimin, sekaligus mencoba menghancurkan moral mereka" (hal 174).
'Dalam sebuah peperangan, salah seorang wanita kafir sengaja berdiri di depan pasukan mereka, lalu ia menyingkap auratnya di hadpan kaum muslimin. Rasulullah saw kemudian bersabda : 'Wanita itu melecehkan kalian, bunuhlah ia". Wanita itu dibunuh" 9Hal 146).
Mencegah kemunkaran Imam Samudra menulis : "... kita dapat melihat bagaimana proses "pembinatangan" telah terjadi di Kuta, sanur, dan sekitarnya. bule-bule Zionis dan Salibis dengan bangganya memamerkan kebinatangan mereka, sesuka hati mereka, tanpa merasa ada yang menghalangi apalagi melarang ... perbuatan mereka adalah merusak moral bangsa Indonesia, yang mayoritas muslim ini. Islam memandang bahwa perbuatan bule-bule kafir di Kuta, sanur dan sekitarnya itu sebagai kemungkaran yang harus dicegah" (hal 149).
Imam Samudra blank (tak menulis), apakah sebelum melakukan operasi Jihad Bom Bali pernah dikeluarkan : - peringatan agar Amerika dan sekutunya menghentikan pembantaian kaum muslimin di mana pun, - peringatan agar Amerika dan sekutunya membebaskan para mujahidin yang mereka tawan di mana pun, - peringatan agar bule Zionis dan Salibis menghentikan aksi "pembinatangan" (dehumanisasi) di mana pun, - peringatan agar wanita Zionis dan Salibis menghentikan aksi enghancuran moral manusia di mana pun, - peringatan agar kaum muslimin tak berada di dalam dan di sekitar tempat maksiat (tempat kemungkaran).
Imam Samudra blank (tak menulis), apakah sesudah melakukan operasi Jihad Bom Bali pernah mengeluarkan pernyataan bertanggungjawab (pertanggungjawaban kepada kaum muslimin), seperti biasanya dilakukan oleh mujahidin di Palestina.
Imam Samudra blank (tak menulis), apakah sesudah operasi Jihad Bom Bali : - animo masyarakat dunia untuk mempelajari Islam meningkat, - animo masyarakat dunia untuk masuk Islam meningkat, - moral tempur Amerika dan sekutunya rontok, - semangat-ruh jihad dan keberanian kaum muslimin bangkit, - Kuta, Sanur berubah dari lokasi kemunkaran menjadi lokasi kemakrufan, - malah yang terjadi perubahan dari yang semula berposisi sebagai pemburu (offensif) berubah jadi buruan (defensif, depeo, wanted) yang sibuk menyembunyikan diri.
Memerangi seluruh kaum kafir-musyrik Imam Samudra menulis : "Menurut ibnu Abbas, seperti disebutkan oleh Ali bin Abi Thalib, bahwa ayat : "Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintahNya" (AlBaqarah : 109), telah dimansukhkan (digantikan) oleh Ayat Pedang (ayat 5 dan ayat 29 surat Attaubah)" (hal 120).
Imam Samudra blank (tak menulis), apakah ayat "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)" (AlBaqarah : 251) juga dimasukhkan oleh Ayat Pedang.
Imam Samudra menulis : "... Shahih Bukhari-Muslim ... "Aku diutus menjelang hari kiamat dengan pedang sehingga hanya Allah saja yang diibadahi, tidak ada syirik (sekutu) bagiNya" (catatan kaki Shahih Bukhari-Muslim, tanpa menyebutkan judul kitabnya, babnya, juznya, halamannya) (Hal 113).
Sampai kapan peperangan dalam Islam dibenarkan ? Imam Samudra menulis : "... peperangan terus dilaksanakan "sehingga tida ada fitnah" ... (AlAnfal : 39), " ... sehingga tidak ada kemusyrikan", "sehingga tidak ada kemunkaran", "sehingga Islam menatasi, mengungguli din-din lainnya" (hal 94, 133-134).
"Peperangan itu akan terus terjadi, sampai kaum muslimin berhasil mengalahkan seluruh kaum kafir. kelompok terakhir yang dikalahkan aalah Yahudi" (hal 145).
Membunuh sipil Imam Samudra menulis : "... Amerika, Australia, singapura, Thailand dan beberapa negara lainnya memeliterisasi rakyat sipil ... Jadi istilah sipil kurang relevan lagi" (hal 109, 136).
Imam Samudra blank (tak menulis), apakah rakyat sipil yang dimiliterisasi itu pada waktu tak dipersenjatai, statusnya sama dengan militer aktif.
Mengapa bom syahid mesti terjadi di Bali ? Imam Samudra menulis : "... bahwa 'perintah untuk memerangi seluruh kafirin, musyrikin, dan antek-antek mereka telah diwahyukan allah kepada nabi Muhammad saw lima belas abad yang lalu : "Apabila habis bulan-bulan haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka" (Attaubat : 5). "Dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya, sebagaimana mereka pun memerangi kamu semua" (AtTaubah :36) (hal 189-190).
"Jihad adalah satu di antara beberapa fardhu 'ain bagi kaum muslimin" (hal 194).
"Dan perangilah mereka sehingga tida ada lagi fitnah, dan supaya dien (agama) itu semata-mata dien (agama) Allah saja (yang unggul)" (Al Anfal :39) (hal 133).
Imam Samudra blank (tak menulis), kenapa Rasulullah mencegah Umar bin Khaththab untuk memenggal leher Abdullah bin Ubay bin Salul.
Imam Samudra blank (tak menulis), apakah ayat "... jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke empat yang aman baginya. ..." (AtTaubah : 6 yang langsung berada sesudah AtTaubah : 5), juga dimansukhkan oleh Ayat Pedang.
Adakah bom syahid dalam Islam ? Imam Samudra menulis : "Yusuf Qardhawi membolehkan untuk situasi seperti di Palestina. Sementara Dr Nawaf Hail AtTakruri tidak membatasi hanya untuk Palestina. Ja'far Umar Tahlib menganggap bom syahid (istisyhad) WTC sebagai bid'ah. sebagian mufti Saudi Arabia yang dapat dipastikan sebagai qa'idun (tidak berjihad) ada yang menganggap haram, diikuti segelintir salafy irja'i di Indonesia yang menggap haram. Syaikh Albany berpendapat "tergantung keutusan Amir" (hal 171).
"Sufyan bin Uyainah ra, seorang tabi'in dan termasuk guru Besar Imam Syafi'i rahimahullah mengatakan, "Jika kalian menyaksikan manusia berselisih, hendaklah kalian mengikuti (pendapat) mujahidin dan ahli-tsughur, karena sungguh Allah berfirman, "Allah benar-benar memberi mereka hidayah ..." (Al'Ankabut : 69) ... ahluts-tsughur, secara ringkas dapat dipahami sebagai orang-orang yang berjaga atau berada di front-front jihad" (hal 69, 172).
"... Yusuf Qardhawi berpendapat bahwa bom syahid diperbolehkan untuk kondisi seperti Palestina ... Pembatasan bom syahid hanya boleh di palestina, atau yang semisal, menunjukkan bahwa Yusuf Qardhawi kurang memahami atau menyadari hakikat Perang Salib yang bersifat global ... Bahkan Yusuf Qardhawi tanpa merasa berdosa dan malu menyerukan agar masyarakat muslim dunia mendonor darah untuk korban WTC" (hal 184-186).
"Mereka yang menatakan bahwa istisyhad (memburu syahid) adalah bid'ah atau bunuh diri, hanyalah orang-orang yang tergesa-gesa atau belum sampai ilmu kepada mereka, atau memang hati mereka buta dan tidak mau menerima kebenaran" (hal 184).
"Menyikapi peperangan yang dilakukan Amerika dan gerombolan monsternya, Dewan Fatwa Saudi (yang kurang mengerti trik-trik politik) yang diketuai Syaikh bin Baz rahimahullah segera mengeluarkan fatwa justifikasi tentang bolehnya menggunakan drakula Amerika dan mosnter sekutunya sebagai penjaga keamanan Baitullah dan sekitarnya" (hal 92).
"Adalah sebuah realitas bahwa umat Islam kini dalam keadaan berpecah belah, tidak bersatu. Umat Islam telah berkelompok-kelompok, bersekte-sekte, berpartai-partai, ber... ber... ber... Masing-masing kelompok, grup, jama'ah atau organisasi merasa dirinyalah yang paling benar" (hal 57). ("Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka masing-masing") (AlMukmin : 53; Rum : 32).
"Di Indonesia ada DI/TII, HT (Hizbut Tahrir), IM (Ikhwanul Muslimin), PERSIS, NU, Muhammadiyah, dan lain-lain. Lalu siapakah yang benar dan siapa yang salah? Siapa yang lurus dan yang sesat?" (hal 58).
Metode berijtihad Imam Samudra menulis : "... metode yang kutempuh dalam memahami Islam ... memahami AlQur:an dan sunnah berdasarkan manhaj Salafus Shalih yang bersifat adil, moderat dan tidak ekstrem (ghuluw)" (hal 58-59). "Generasi salafus-shalih inilah yang memiliki penafsiran, pemahaman, keyakinan serta pengetahuan yang benar tentang AlQur:an dan Sunnah" (hal 63). "Dalam masalah jihad aku berpegang pada fatwa para ulama mujahid yang mereka terjun langsung dan terlibat dalam jihad ..." (hal 64).
"... peristiwa Jihad Bom Bali ... dilakukan atas dasar keyakinan, dimana keyakinan tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, dapat diuji keabsahan sumber-sumber hukumnya ... Keyakinan yang saya maksud adalah syari'at Islam yang bersumber dari AlQur;an dan sunnah nabi saw. Proses pemahaman terhadap sumber itu pun tidak dijalani secara serampangan atau acak-acak ... pola pemahaman saya adalah Ahlus Sunnah wal Jama'ah dengan manhaj salafus Shalih" (hal 198-199).
Hukuman mati Imam Samudra menulis : 'Apakah yang Aku dan kawan-kawan lakukan adalah kebaikan yang sesungguhnya dan didasarkan pada AlQur:an dan Sunnah. Dan itu semua disebut Jihad Fi Sabilillah. Ancaman hukuman mati tidak menambah apa-apa kecuali semakin mantap keyakinan akan janji Allah, bahwa dalam transaksi untuk memperoleh surga Allah, akan diperoleh dengan berperang di jalan Allah, dan otomatis ada proses "membunuh dan terbunuh" (lihat AtTaubah : 111) (hal 192).
"... jihad Bom Bali adalah salah satu bentuk ukhuwah Islamiyah. Sebagai pengejawantahan : satu jasad, laksana bangunan, pahit getir, derita sengsara ..." (hal 161).
"... operasi Jihad Bom Bali dimaksudkan pula sebagai jihad offensive, sekalipun pada praktgeknya tidak sama persis, tidak seideal istilah offensive itu sendiri" (hal 163).
'... sebagai seorang muslim, saya maksudkan pula Jihad Bom Bali sebagai usaha pembebas kaum muslimin, mujahidin yang tertawan. Mereka ditawan oleh agresor Salibis-Zionis dan sekutu-sekutu mereka di berbagai belahan bumi ini ... Operasi Syahid demi membebaskan Dua Tanah Suci Umat Islam, Mekah AlMukarramah dan Madinah AlMunawarah" (hal 168).
Imam Samudra blank (tak menulis), bagaimana kalau setiap orang membunuh dengan dalih khawatir si erbunuh akan mendorong orang lain kepada kerusakan dan kekafiran, seperti halnya Khidr khawatir bahwa anak yang terbunuh akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran (lihat AlKahfi : 80), ataukah lebih dulu diasumsikan pada masa kini tak ada pengadilan, sehingga setiap orang boleh membunuh berdasarkan ijtihadnya masing-masing.
Efektivitas bom syahid Imam Samudra menulis : "... Jihad Bom bali? Dengan takdir Allah swt, ini akam menghunjam ke relung hati seluruh umat manusia. ia akan segera membombardir otak para decision maker. Para panglima perang agresor Zionis dan Salibis akan segera panik, limbung, hilang pertimbangan, tak lama kemudian akan tumbang" (hal 171).
Usamah bin Laden "... Syaikh Usamah bin Laden ... Beliau bukan seorang Nabi, tidak pula luput dari kesalahan (ma'shum). akan tetapi, fatwa, pandangan, pernyataan beliau lebih mendekati kebenaran dari pada mereka yang sama sekali tidak pernah menginjak tanah jihad, apalagi angkat senjata menghadapi kaum kafir ..." (hal 187).
(Noam Avram Chomsky berkata : 'Sebagai jutaan Arab saudi, Bin Laden menjadi pemimpin Islam militan dalam perang mengusir Rusia dari afghanistan. dia adalah salah seorang dari sekian banyak ekstrimis fundamentalis agama yang direkrut, dipersenjatai, dan didanai oleh CIA serta sekutu intelijennya di pakistan agar dapat menimbulkan kerugian ang sebesar-besarnya pada Rusia ... Tidak jelas benar apakah secara pribadi Osama bin Laden menjalin kontak langsung dengan CIA ... Bin Laden dan rekan-rekan "Afghan"nya berbalik melawan AS pada 1990 ketika mereka (AS) membangun pangkalan milier permanen di arab saudi ... Bin Laden memandang hina AS karena dukungannya pada rezim Arab saudi ..." : "Maling Teriak Maling : Amerika sang Teroris ?", 2001:XIII-XIV).
Ummah qaimah Imam Samudra menulis sabda Rasulullah saw : "Akan tetap ada thaifah (sepasukan kecil) dari umatku yang terus menerus berperang di atas keenaran, mereka eksis, tidak akan membahayakan mereka oleh yang menyelisihi mereka sampai datang urusan Allah" (catatan kaki Ibnu Katsir, Shahih Bukhari, tanpa menyebut judul kitabnya, babnya, juznya, halamannya).
(Muhammad Fuad Abdul Baqi menukil : "Mu'awiyah erkata : Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda ; selalu dari umatku golongan yang menegakkan ajaran Allah tidak hirau terhadap siapa yang menghina atau menentang mereka, sehingga datang ketentuan Allah (kiamat) sedang mereka tetap sedemikian" :Shahih Bukhari, kitab : 61 AlManaqib, bab : 28 Haddatsani Muhammad bin AlMutsanna, "Allukluk wal Marjan", hadits no.1250).
Jihad Imam Samudra menulis : "... kami hanya menjalankan satu fardhu 'ain yang disebut Jihad Fi Sabilillah, yang tak beda hukumnya dengan shalat, shaum Ramadhan dan fardhu 'ain lainnya" (hal 270).
"... kurasakan kelapangan batin yang sangat luar biasa. Tak dapat kunyatakan betapa manis dan nikmatnya iman dalam Islam dan buah dari jihad fi sabilillah yang kuimani" (hal 273).
Basyair-karamah Imam Saamudra menulis : "Aku semakin yakin saja, bahwa jalan yang kutempuh ini adalah benar. jalan ini adalah jalan jihad Fi Sabilillah, Li i'laa:i Kalaimatillah. Peristiwa demi peristiwa yang Allah karuniakan kepadaku tidak lain selain basya:ir (kabar gembira) agar aku tidak berdukacita ..." (hal 278).
"Tatkala berita-berita bumi tersumbat rapat, maka Dia membukakan 'berita-berita langit' berupa bisyarah-bisyarah (kabar gembira) yang datang lewat mimpi-mimpi yang menyenangkan dan menggembirakan. di tempat itu justru kurasakan imanku makin mantap dan 'menjadi' mski aku di sarang thagut" (hal 267).
Benteng-penjara (Al'Allamah Ibnul Qaiyim menulis : "Saya mendengar Syaikh AlIslam Ibnu Taimiyah - semoga allah mengkuduskan rohnya - berkata : "Di dunia ini terdapat surga, barangsiapa tidak memasukinya, tidak akan memasuki surga akhirat". Dan suatu ketika ia berkata pula kepadaku : "Surgaku dan tamanku ada dalam dadaku, jika aku istirahat, ia bersamaku dan tidak pernah berpisah. Terpenjaranya aku berarti khalwat - bersunyi diri dalam dzikir, terbunuhnya aku berarti mati syahid, diusirnya aku dari negeriku berarti pengembaraan". dalam tahanannya yang terletak dalam benteng ia berkata : "Andaikata dihargai benteng ini dengan sepenuh emas, tidak akan bisa menandingi syukurku kepada Tuhan atas nikmat terpenjaranya aku, atau ia mengatakan; "tidak bisa saya membalasi jasa-jasa mereka yang telah menyebabkan saya memasuki penjara ini yang mebawa kebajikan bagiku dan yang seumpama itu" : "AlWaabil AshShayyib", Faidah dzikir yang ke-34, dalam "majmu'ah Alhadits", 1342H:727, KH Firdaus AN : "Detik-Detik Terakhir Kehidupan Rasulullah", 1983:111 dari Muhammad Syukry AlAlusy : "'Inayah AlAmany Fi ArRaddi 'Alaa Annabhany", jilid II, hal 215).
Lelaki tua berjenggot panjang Imam Samudra menulis : "... aku melihat (dalam bisyarahnya ?) persis seorang lelaki tua berjenggot panjang tersenyum kearahku, menunjukkan ibu jarinya dan mengepal-ngepal tangannya memekik-mekikkan "Allahu Akbar" (hal 271).
Titipan roti beroles mentega Imam samudra menulis : "suatu ketika ..., secara tiba-tiba terlintas dalam diriku sekeping roti tawar dan seoles mentega yang tidak pernah lagi kunikmati sejak hampir dua tahun ... Tiba-tiba pintu jendelaku diketuk orang "Assalamu'alaikum" ... "Kang Imam, ini ada titipan roti dan mentega" ... (hal 278).
Air mengalir lagi Imam samudra menulis : "... aku sempat termenung mengapa kran airku tidak mengalir lagi ... cukup risau hatiku. Agak gelisah juga. Subhanallah begitu memulai takbiratul ihram untuk shalat subuh, terdengarlah tetesan air. Lalu mengalir agak deras. Lebih deras dari beberapa kejadian sebelumnya. Esok harinya peristiwa tersebut terulang pada jam yang hampir sama. Mesin rusak, pipa air diangkat. tower kerontaang. Matahari terik menyengat. Jadi dari mana genangan air itu datang?" (hal 276).
"Saat aku khusyu' menikmati khalwat kepadaNya, Subhanallah tiba-tiba terdengar aair menetes perlahan di kamar mandiku. Setetes, dua tetes dan seterusnya mengalir perlahan, tetapi tidak deras. ... Mulanya aku menyangka bahwa pipa air telah diperbaharui, dan disambungkan ke kamar mandiku. ... Tetapi deugaanku itu menjadi mentah, ... aku mendapat kepastian bahwa memang belum ada sambungan air ke kamar mandiku, karena memang rusak" (hal 273-274).
Sound system off Imam Samudra menulis : "Musik terus menghingar-bingar, tak peduli, aku terus shalat (Dhuha ?). Believe it or not, pada raka'at kedua, tiba-tiba musik berhenti. Kudengar sorak kecewa para polisi yang sedang joged di luar penjara sana. Alhamdulillah ... Setelah kupastikan, memang sound system off sama sekali seelum waktunya. Aku segera bersjud syukur" (hal 272).
Rahmat derita Imam Samudra menulis : "... derita yang dialami kaum mukminin adalah rahmat Allah. ... seseorang tidak akan berhenti menerima dan mengalami kesengsaraan sampai dia bersih dari kesalahan-kesalahan yang diperbuatnya di atas dunia ini. ... Semakin kuat seorang mukmin berpegang teguh dengan agamanya, dan bersabar atas segala resiko yang dihadapinya, maka semakin dahsyat ujian baginya yang datang dari musuh-musuh agama ... jalan pertolongan dan akhir kemenangan yang baik, hanya akan mengalir melalui sungai-sungai derita, petaka dan kepedihan ..." (hal 214, 216).
Surga diraih dengan nyawa Imam Saamudra menulis : "... surga itu tidaklah mudah, tidak juga murah. 'Surga itu diliputi kesusahan, dan neraka dihiasi oleh keindahan" ... Surga ... Dibeli dengan harta dan nyawa ... Surga ... Ditempuh dengan pertempuran ... Pertempuran ... membunuh atau terbunuh ... "Ketahuilah, bahwa jannah (surga) berada di bawah bayang-bayang pedang" (catatan kaki Bukhari-Muslim, tanpa menyebutkan judul kitabnya, babnya, juznya, halamannya) (hal 239).
Ilmu hacking Imam Samudra menulis : "... ilmu hacking dan membaca Kitab Kuning adalah sama-sama harus dikuasai atau minimal mengerti. Akan semakin bagus jika memahami ilmu bombing atau jurus-jurus fighting dan killing yang dignakan untuk jihad fi sabilillah ... berusahalah menjadi preacher (ustadz-da'i), hacker, bomber dan fighter atau killer" (hal 15).
(Seyogianya Islam dipelajari, dipahami dengan menempuh berbagai jalur. Jalur kitab kuning, buku putih, kitab gundul, buku keriting, mydocument, myweb, tekstual, konseptual, riwayi, isyari, ijtihadi, jihadi, teologis, sosiologis, teosentris, antroposentris :Very Verdiansyah : "Islam Emansipatoris", Buletin Jum'at ANNADHAR, Jakarta, Edisi 39, 10 September 2004M).

Sunday, December 04, 2005

Mengangkat harkat martabat Umat


Curvier, seorang naturalis di abad ke-18, dengan hanya satu gigi hewan saja akan sanggup merancang, menggambar, mendesign bentuk keseluruhan badan hewan itu. Seorang materialis, hanya dengan mendekati perosoalan masyarakat secara dialektis akan dapat menggambarkan, melukiskan hubungan ekonomi dan bingkai politik masyarakat itu (Tan Malaka : “Dari Penjara ke Penjara” III, 1948:79).

Oraang-orang yang memiliki kekayaan, modal intelektual, yang menyandang gelar kesarjanaan, yang memahami, menguasai sejumlah ilmu pengetahuan, yang berpikir logis rasional, yang punya pola pikir ilmiah (induktif-deduktif), dengan hanya menggunakan dua buku saja, seperti buku Zauddin Sardar “Tantyangan Dunia Islam Abad 21 Menjaangkau Informasi”, terbitan Mizan, Bandung, dan buku CA Qadir “Filsafaqt dan Ilmu Pengetahuana dalam Ilmu Pengetahuan”, terbitanYayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1991 akan sudah dapat menggambarkan, melukiskan harkat martabat umat Islam Dunia Masa Kini dan Masa Depan (Sosok Umat teladan dan pelopor, seperti termaktud dalam QS 3:139). Sayang H Endang Saifuddin Anshari MA dalam bukunya “Ilmu, Filsafat, Agama”, terbitan Bina Ilmu, Surabaya, sama sekali tak menguraikan secara luas disertai dengan contoh-contoh actual tentang Metoda Ilmu (metoda induktif, dari yang khusus ke yang umum), Metoda Filfsafat (metoda deduktif-induktif, dari hipotesa ke teori dan dalil), Metoda Fikih (metoda deduktif, dari dalil yang umum ke yang khusus).

Seyogianya para intelekstual Muslim di bidang apa pun, dan di mana pun hendaknya gigih berjuang, berjihad, berijtihad, bersungguh-sungguh (QS 22:78) memanfa’atkan khazanak, kekayaan, modal intelektualnya untuk mengangkat harkat martaba umat Islama Dunia Masa Kini dan Masa Depan, mengwujudkan “’izzul Islam wal Muslimin”, baik secaraaa perorangan, maupun secara kolektif berjama’ah bersama-sama. Dan memang seperti kata Sun Yat Sen “To say is seasy, to do is difficult, and to make one understand is more difficult”. Semoga saja Allah memberikan dorongan motivasi serta semangat “ibdak bi nafsik” pada semua.

Sistem Ekonomi Dalam Islam

Sistem ekonomi dalam islam jauh berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. pokok pangkal dalam sistem ekonomi islam kembali ke ajaran tauhid.